Liputan6.com, Jakarta - Polisi terus menelusuri aset-aset bos First Travel yang diduga hasil pencucian uang dengan perkara pokok penipuan uang jemaah. Rupanya, Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan memiliki restoran di London, Inggris, dari pembelian sebagian saham.
"Dia beli restoran di Inggris, ini salah satu aset juga, dibeli 40 persen sahamnya, nilainya Rp 14 miliar," kata Kanit 5 Subdit 5 Jatanwil Dit Tipidum Bareskrim Polri AKBP, Rivai Arvan, di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (23/8/2017).
Baca Juga
Restoran itu menyajikan menu khas Indonesia. Namun, polisi mengunci rapat nama restoran tersebut.
Advertisement
"Wah enggak tahu," kata Rivai sambil bercanda.
Direktur Tindak Pidana Umum Brigadir Jenderal Polisi Herry Rudolf Nahak mengatakan, pihaknya masih menelusuri aset yang ada di London, Inggris.
"Kami sedang mengecek. Pertama dari dokumen yang dimiliki terkait kepemilikan restoran di sana," beber Herry.
Dari pendataan dokumen yang didapat penyidik, jumlah calon jemaah umrah promo First Travel terdaftar dari Desember 2016 hingga Mei 2017 mencapai 72.682 orang.
"Semuanya sudah bayar," kata Herry.
Dari jumlah itu, yang sudah diberangkatkan mencapai 14 ribu orang. Sementara yang belum diberangkatkan 58.682 orang.
Saksikan video di bawah ini.
Kerugian Jemaah Umrah
Bila dihitung kerugian, mereka yang membayar saja mencapai Rp 839.152.600.000. Setiap orang dimintai Rp 14,3 juta untuk perjalanan umrah yang dijanjikan ditambah paket carter pesawat Rp 9.547.500.
Selain ke para calon jemaah umrah, First Travel juga berutang ke beberapa rekanan mereka, seperti utang tiket yang belum dibayar sebesar Rp 85 miliar, ke provider yang menyiapkan visa Rp 9,7 miliar, serta hotel di Mekah dan Madinah Rp 24 miliar.
"Ada tiga hotel di Mekah dan Madinah," ujar Herry.
Â
Advertisement