Liputan6.com, Jakarta BPJS Ketenagakerjaan kembali menerima penghargaan bergengsi berkat terus meningkatkan kinerja, baik dari peningkatan jumlah peserta, pelayanan, dan pengelolaan program. Mereka mendapat penghargaan sebagai “The Best Indonesian Insurance Company 2017" atau "Perusahaan Asuransi Terbaik di Indonesia 2017". Mereka menduduki Peringkat I dalam Kategori Asuransi Milik Pemerintah RI yang diselenggarakan oleh Economic Review. Penghargaan ini diserahkan di Seminar & Penghargaan Perusahaan Indonesia Terbaik 2017 di Bidang Perusahaan TBK, Perbankan, BPR, Asuransi, Pembiayaan, Anak Perusahaan BUMN, dalam rangkaian acara Rising 50 Celebrating 50th Anniversary of Indonesia-Singapore Friendship yang berlangsung di Ripta Loka Hall, Indonesian Embassy, Singapura, Rabu (23/8/2017).
Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan, Evi Afiatin, mengatakan bahwa penghargaan dan pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras manajemen dan seluruh karyawan yang didukung oleh semua pemangku kepentingan.
"Kami bersyukur atas penghargaan yang kami terima dan merupakan bukti pengakuan pihak luar yang independen terhadap kinerja kami. Kami melihat penghargaan ini adalah tanggung jawab yang harus kami pikul, agar kami semakin meningkatkan mutu pelayanan prima yang saat ini telah kami galakkan dalam menjalankan amanah dalam pengelolaan dana pekerja," ujar Evi.
Keputusan Dewan Juri dalam penilaian ini berdasarkan kinerja BPJS Ketenagkerjaan yang dinilai sangat baik dalam berbagai kriteria, di antaranya pengelolaan keuangan, manajemen risiko, human capital, IT, dan corporate communication, yang dinilai sangat baik sepanjang periode Januari-Desember 2016.
Dari sisi pengelolaan keuangan dan operasional pada 2016, BPJS Ketenagakerjaan telah memperoleh hasil audit dengan status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) setelah pertama kalinya BPJS Ketenagakerjaan melalui proses audit yang dilakukan oleh tiga auditor eksternal, yaitu dua audit untuk Keuangan (LK) dan satu audit untuk Laporan Pengelolaan Program (LPP). Proses Audit LK dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) dan Kantor Akuntan Publik (KAP), Kanaka Purwadireja Suhartono, sedangkan untuk LPP dilakukan oleh KAP Doli Bambang Sudarmaji dan Dadang.
Ketua Dewan Juri IIA 2017 IMA 2017, Herris B Simandjuntak, menjelaskan bahwa metode penilaian terhadap perusahaan tersebut sedikit berbeda dengan penilaian pada umumnya. Tak hanya mengacu pada laporan keuangan yang dipublikasikan, tetapi juga dilakukan pertemuan tatap muka antara dewan juri dengan finalis peraih penghargaan.
“Laporan keuangan yang dipublikasikan belum tentu mencerminkan secara keseluruhan keadaan perusahaan. Nah, agar penilaian para dewan juri ini tak berisiko, maka kami putuskan para finalis yang bersedia juga untuk melakukan pertemuan diskusi tanya jawab dengan Dewan Juri. Di sini, para juri akan mengkonfirmasi dan mengklarifikasi apa yang ada dalam laporan yang telah dipublikasikan. Dengan pola metode seperti ini hasilnya akan lebih akurat,” ucap Herris.
Ia melanjutkan, sesuai dengan perkembangan zaman, asuransi juga mengalami perkembangan yang cepat dan semakin baik setiap harinya. Selain meningkatkan pelayanan kepada para nasabahnya, perusahaan asuransi juga melakukan berbagai macam usaha untuk bisa tetap memperluas dan memajukan bisnis yang mereka jalankan selama ini. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan cara mengeluarkan berbagai produk baru dan inovatif bagi nasabahnya.
Acara yang mengangkat tema "Economic & Business Opportunity & Challenges in Indonesia- Singapore" tersebut merupakan satu di antara enam acara besar yang diselenggarakan oleh Economic Review besama Kedutaan Besar Republik Indonesia dalam rangka menyambut 50 tahun kerja sama antara Indonesia dan Singapura. Kerja sama ini bertujuan untuk memberikan penghargaan atas pertumbuhan kinerja perusahaan dan memberi penghargaan atas kontribusi yang signifikan pada perkembangan bisnis di Indonesia.
“50 tahun kerja sama antar negara ini kami harapkan akan menjadi lebih baik, apalagi dengan berlakunya Permenaker Nomor 7 Tahun 2017 per 1 Agustus 2017 tentang Perlindungan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Indonesia (TKI), otomatis pihak kami akan lebih sering berkomunikasi dengan Singapura terkait TKI," kata Evi.
Mendapatkan penghargaan yang luar biasa memang sulit, imbuh Evi, tetapi mempertahankannya jauh lebih sulit. Untuk itu, BPJS Ketenagakerjaan akan terus mengusulkan peningkatan manfaat untuk program-program yang mereka selenggarakan, bukan hanya untuk mempertahankan pencapaian yang telah diperoleh, melainkan untuk menjalankan tanggung jawab utama mereka, yaitu memberikan perlindungan paripurna kepada seluruh pekerja di Indonesia.