Anggota DPR Ini Mengaku Kenal Sindikat Saracen

Jenderal (Purn) Ampi Tanudjiwa mengaku tak mengetahui sindikat Saracen, hanya mengenal Eggi Sudjana.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 25 Agu 2017, 06:12 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2017, 06:12 WIB
Saracen
Petugas meletakkan barang bukti kasus penyebaran ujaran bernada kebencian lewat internet jelang rilis di Mabes Polri Jakarta, Rabu (23/8). Tiga tersangka ditangkap polisi terkait kasus ini. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin mengaku mengenal sindikat Saracen, penyebar ujaran kebencian dan konten SARA.

"Mereka itu para senior, saya mengenal. Mereka itu tahu undang-undang," ujar TB Hasanuddin di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 24 Agustus 2017.

Namun, TB Hasanuddin enggan menyebutkan siapa saja senior yang dimaksud tersebut.

"Ya, yang mengerti (undang-undang) lah. Anda lihat saja di situ siapa-siapa saja," ucap dia.

TB Hasanuddin mendorong kepolisian segera mengusut tuntas kasus ini. Ia berharap, polisi dapat menindak tegas sindikat Saracen.

"Saya meminta ke penegak hukum, tegakkan hukum, karena ada pelanggaran terhadap pasal-pasal ITE," tegas dia.

Jenderal Ampi Membantah

Jenderal (Purn) Ampi Tanudjiwa yang sebelumnya disebut-sebut terlibat, mengaku tidak mengetahui sindikat Saracen.

Dalam situs yang dikelola sindikat tersebut, saracennews.com, namanya tercantum dalam struktur dewan penasihat.

"Enggak betul. Saracen saya enggak tahu. Orangnya pun saya enggak kenal. Yang saya kenal Eggi Sudjana saja," kata Jenderal (Purn) Ampi Tanudjiwa, saat dihubungi, Serang, Banten, Kamis.

Bareskrim Polri sebelumnya mengungkap sindikat Saracen yang diduga sebagai penebar ujaran kebencian dan SARA. Polisi menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini.

Ketiga tersangka yakni Jasriadi atau JAS (32) yang berperan sebagai ketua Saracen. Kemudian MFT (43) sebagai koordinator bidang media dan informasi, dan SRN sebagai koordinator grup wilayah.

Sindikat ini memiliki laman yang digunakan untuk menebarkan ujaran kebencian dan SARA bernama www.saracennews.com.

Namun, sindikat Saracen lebih banyak memanfaatkan media sosial dan memiliki ratusan ribu akun untuk menyebar ujaran kebencian.

Saksikan video di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya