Makna Kareta Pancasila, Tunggangan Jokowi di Karnaval Kemerdekaan

Konsep awal dari pembuatan 'Kareta Pancasila' ini adalah mobil bajasan, artinya sederhana, tetapi lahir dari kerja keras.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Agu 2017, 15:07 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2017, 15:07 WIB
Jokowi Kenakan Baju Sunda Buka Karnaval Kemerdekaan di Bandung
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menaiki kendaraan hias berbentuk kepala burung garuda bernama Kereta Pancasila pada Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017 di Bandung, Sabtu (26/8). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan Kemerdekaan 2017 di Bandung, Jawa Barat, yang digelar siang ini. Jokowi ambil bagian pada karnaval dengan menaiki mobil hias yang diberi nama Kareta Pancasila.

Kareta Pancasila ini dirancang para seniman Bandung, di antaranya budayawan dan pengajar di Institut Teknologi Bandung (ITB) Tisna Sanjaya, Aat Suratin, dan Joko Kurnain. Sekilas, Kareta Pancasila ini tampak seperti sebuah truk dihias dengan kepala burung garuda. 

Lalu, di bagian belakangnya disusun seeng (dandang), alat memasak tradisional Sunda, yang dipakai untuk membentuk tumpeng raksasa.

Tisna mengatakan, konsep awal dari pembuatan Kareta Pancasila ini adalah mobil bajasan, artinya sederhana, tetapi lahir dari kerja keras. 

"Ada sekitar 99 seeng buatan pengrajin Tasikmalaya yang dipakai untuk membentuk tumpeng. Di dalam seeng itu akan diisi air yang diambil dari 99 mata air di Jabar," ujar Tisna di Bandung, Sabtu (26/8/2017). 

Menurut Tisna, makna air dalam seeng itu adalah simbol spiritualitas yang tecermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa Barat. 

Sebagai sumber kehidupan, air digunakan untuk bersuci dan membersihkan kotoran. Untuk menggambarkan kesejahteraan, di dalam tumpeng seeng itu dimasukkan aseupan, yakni wadah untuk mengukus nasi atau makanan lain yang berbentuk kerucut dan terbuat dari bambu yang dianyam.

Di dalam aseupan itu akan dimasukkan hasil bumi, seperti gabah, ubi, singkong, talas, dan sebagainya.

"Dan, di depan kendaraan itu aka nada puisi tentang semangat dan optimisme," kata dia.

Adapun Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi akan ditempatkan di bagian depan dari kendaraan itu.

"Jika dilihat dari depan, kendaraan itu membawa hasil bumi dan Jokowi sebagai pemimpin mengantarkannya untuk rakyatnya," kata Tisna, seperti dilansir dari Antara.

Ide Bersama

Menurut Tisna, mengacu pada tema karnaval, yakni "Menyalakan Api, Kerja Bersama", maka mobil hias yang ditunggangi Jokowi melambangkan semangat bekerja bareng-bareng, dan memanen hasil kerja itu secara bersama-sama.

"Kesuburan, kemakmuran, nilai-nilai spiritual itu terlihat melalui kendaraan yang ditumpangi Pak Jokowi. Saya berharap karya ini menjadi instalasi yang indah dan diharapkan dibawa ke Istana, lalu diparkir di halaman Istana untuk menjadi simbol gelaran karnaval budaya dari Kota Bandung," ucap Tisna.

Tisna mengatakan, ide pembuatan Kareta Pancasila ini merupakan karya para seniman Bandung. Menurut dia, para seniman yang mempunyai karakter yang berbeda-beda dapat menyatukan ide demi terselenggaranya acara karnaval kemerdekaan tersebut.

"Umumnya seniman punya karakter, egonya kuat banget, tapi mereka mau kerja bersama untuk mewujudkan satu karya indah dan monumental. Ini bukan ide perseorangan, ini kolaborasi. Itulah masyarakat kita, kita bisa bersatu untuk satu tujuan," ucap perancang Kareta Pancasila lainnya, Aat Suratin.

Aat berharap, setelah Karnaval Kemerdekaan ke-72 ini, Indonesia bisa terus bekerja bersama untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya.

"Indonesia ini negeri yang subur, kaya, dan memiliki budaya yang adiluhung, yakni gotong royong. Melalui gotong royong, pemimpin dan rakyatnya bekerja sama untuk meraih kesejateraan rakyat," Aat menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya