Jalan Sukabumi-Puncak Rusak, Warga Tanam Pohon hingga Mancing

Selain menanam pohon pisang, aksi yang dilakukan ibu-ibu, pemuda, dan tokoh masyarakat itu juga memblokir jalan alternatif Sukabumi-Puncak.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 30 Agu 2017, 18:14 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2017, 18:14 WIB
Jalan Rusak Bogor
Selain menanam pohon pisang, aksi yang dilakukan ibu-ibu, pemuda, dan tokoh masyarakat itu juga memblokir jalan alternatif Sukabumi-Puncak. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Sejak tiga tahun terakhir jalan alternatif di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, rusak parah. Namun, jalan penghubung Sukabumi-Puncak ini tak kunjung diperbaiki.

Sebagai bentuk protes kepada pemerintah daerah, hari ini warga Kecamatan Ciawi menanam pohon pisang di Jalan Veteran II yang rusak dan berlubang.

Selain menanami pohon pisang, aksi yang dilakukan ibu-ibu, pemuda, dan tokoh masyarakat itu juga memblokir jalan tersebut dengan batu dan kayu.

Beberapa warga lain melakukan aksi dengan memancing di kubangan jalan, dan membentangkan spanduk berisi tuntutan agar Pemkab Bogor segera memperbaiki jalan.

"Sudah tiga tahun jalan ini tak diperbaiki," kata koordinator aksi Abdul Kholid, Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/8/2017).

Menurut Abdul, Jalan Veteran II ini merupakan jalur alternatif Puncak-Sukabumi. Bahkan, jalan ini kerap dilalui truk yang membawa kebutuhan pokok maupun hasil pertanian.

"Harapan kami segera ada perbaikan dari pemerintah. Sebab kalau hujan seperti kolam ikan. Kalau cuaca panas berdebu. Ini sangat mengganggu," kata dia.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan Kecamatan wilayah Ciawi, Eko Sulistyo, mengatakan jalan rusak tersebut akan diperbaiki tahun ini.

"Untuk perbaikan jalan tersebut sudah dilelang dan menunggu SPK (surat perintah kerja) turun," kata Eko.

Demo Jalan Rusak

Jembatan Cipamingkis sebelumnya juga ambles, aktivitas warga Kecamatan Jonggol dan Cariu, Kabupaten Bogor, pun terganggu pada Mei 2017.

Mereka harus memutar arah menggunakan jalur alternatif untuk menuju kecamatan lain di wilayah Timur Kabupaten Bogor itu.

Jembatan darurat yang terbuat dari bambu itu, hanya bisa dilewati pejalan kaki dan kendaraan roda dua, itu pun jumlahnya dibatasi.

Sementara jalan desa yang dijadikan jalan alternatif, kini kondisinya rusak parah akibat sering dilalui minibus hingga truk. Warga pun protes dengan menutup jalan Weninggalih-Cibarusah itu.

Tak hanya itu, puluhan warga Desa Ciangsana, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat juga sebelumnya berunjuk rasa dengan cara memancing lele dan menanam pohon pisang di Jalan Raya Ciangsana pada Oktober 2016.

Aksi ini sebagai bentuk kekecewaan dan kekesalan warga lantaran kondisi jalan rusak berat dan tak kunjung diperbaiki. Kondisi ini sangat membahayakan para pengendara serta mengganggu aktivitas warga.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya