Penghuni Rumah Sempat Minum Air Hujan Misterius di Tebet

Hujan misterius mengguyur rumah Ahmad Muzakkir (40) di Jalan Tebet Barat Dalam 1, Nomor 18, Jakarta Selatan, pada Sabtu 26 Agustus 2017.

oleh Ika Defianti diperbarui 31 Agu 2017, 07:14 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2017, 07:14 WIB
20170829-hujan misterius-jakarta-tebet
Hujan misterius mengguyur sebuah rumah di Tebet, Jakarta Selatan. (Liputan6.com/Reski Apriliya Iskandar)

Liputan6.com, Jakarta - Hujan misterius mengguyur rumah Ahmad Muzakkir (40) di Jalan Tebet Barat Dalam 1, Nomor 18, Jakarta Selatan, pada Sabtu 26 Agustus 2017. Muzakkir sempat menampung air hujan misterius tersebut. Dia pun sempat meminum airnya.

Muzakkir mengatakan, air yang turun saat hujan misterius itu memiliki karakteristik lain dari hujan biasanya. Air hujan tersebut lebih jernih dari biasanya.

"Yang jelas, airnya lebih jernih dibandingkan air hujan biasanya," kata Muzakkir kepada Liputan6.com di kediamannya Jakarta Selatan, Rabu (30/8/2017).

Menurut dia, air tersebut juga sempat digunakannya untuk mandi. "Sempat minum juga," lanjut dia.

Oleh karena itu, dia bermaksud memberikan air itu ke laboratorium. Dia lalu menampung air tersebut. Namun, hal itu urung dilakukannya. "Airnya dibuang sama ibu," ujar Muzakkir.

Hujan misterius di rumah Muzakkir ini menghebohkan warga Tebet. Pasalnya, hujan tersebut hanya mengguyur rumah Muzakkir.

Sontak, peristiwa langka itu membuat para tetangganya penasaran. Bahkan tak sedikit yang memvideokannya sehingga membuat heboh warganet.

Saksikan video berikut ini:

Kata Saksi

Sedangkan, salah seorang saksi mata, Fahmi (34), juga membenarkan peristiwa tersebut. Pria yang bekerja sebagai petugas keamanan di komplek perumahan tempat tinggal Muzakkir ini bahkan sempat menampung air hujan tersebut.

"Pas saya mantau itu airnya memang turun dari langit. Airnya bukan hujan biasa. Bedanya kalau disimpan, dinginnya kayak air kulkas. Kalau ditadangin ember, air hujannya kabur-kaburan terus. Kitanya yang kebasahan," cerita Fahmi saat ditemui Liputan6.com di lokasi yang sama, Selasa (29/8/2017).

Fahmi sempat mengalami keanehan saat menampung air hujan tersebut. Ia mengaku sampai kesulitan menampung air hujannya dan harus menunggu selama tiga jam.

"Saya nampung airnya juga, tapi anehnya saya tampung enggak penuh-penuh, hanya sedikit. Sampai tiga jam kita tadahin enggak penuh-penuh. Dipakai buat cuci muka. Diminum juga kayak air putih biasa. Bedanya, dingin aja," tuturnya.

"Allah punya kuasa. Sebelumnya belum pernah ada kejadian kayak gitu. Baru di sini aja," ujar Fahmi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya