Khatib Istiqlal Sebut Pancasila Kesepakatan Luar Biasa

Menurut Amin, Sukarno dan para pendiri bangsa lainnya telah berhasil menyatukan Tanah Air dalam satu nama Indonesia berazaskan Pancasila.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 01 Sep 2017, 13:13 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2017, 13:13 WIB
20170602-Salat Jumat Pertama Bulan Ramadan di  Istiqlal-Gempur
Suasana ratusan jemaah melaksanakan salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (2/6). Masjid Istiqlal selalu dipenuhi umat muslim pada salat Jumat ketika bulan suci Ramadan. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin membuka kembali sejarah perjuangan di Indonesia. Amin menceritakan hal tersebut saat menjadi khatib salat Idul Adha di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (1/9/2017).

Dalam ceramahnya, Amin mengingatkan jemaah tentang keberhasilan Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno. Pria yang kerap disapa Bung Karno tersebut telah merancang Pancasila sebagai dasar negara.

"Sukarno merancang Pancasila dengan memandang Indonesia yang beragam. Keberagaman tersebut tercipta dalam sisi budaya dan agama," ujar Amin.

Menurut Amin, Sukarno dan para pendiri bangsa yang lainnya telah berhasil menyatukan Tanah Air dalam satu nama Indonesia yang berazaskan Pancasila.

"Rancangan Pancasila ini yang kemudian menjadi sebuah kesepakatan para pendiri bangsa, untuk dijadikan sebagai ideologi, pandangan dan jalan hidup bernegara," kata dia.

Menurut Amin, kesepakatan menjadikan Pancasila sebagai ideologi bangsa ini merupakan ilham yang luar biasa. Pancasila merepresentasi dan mengakomodasi hakikat dan denyut nadi seluruh komponen bangsa ini.

"Dengan ditetapkan sebagai dasar negara, maka tidak perlu ada lagi pertentangan atas Pancasila. Seluruh rakyat Indonesia wajib mengikuti kesepakatan tersebut. Seluruh warga bangsa memiliki hak dan kewajiban yang sama tanpa diskriminasi," tutur Amin.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Agama Jadi Perekat Sosial

Masjid Istiqlal menyelenggarakan Salat Idul Adha 1438 Hijriah, Jumat (1/9/2017). Sekitar pukul 07.00 WIB, salat dimulai di masjid terbesar se-Asia Tenggara ini.

Imam Masjid Istiqlal Hasanudin Sinaga bertindak sebagai imam, sedangkan khatibnya, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin.

Dengan tema khotbah Idul Adha dan Semangat Rekonsiliasi Nasional, Kamarudin Amin mengingatkan agama harus menjadi perekat sosial.

"Agama harus jadi perekat sosial. Menjadi driving force konsolidasi, persatuan dan kesatuan bangsa demi terwujudnya cita-cita bangsa dan cita-cita agama," kata Kamarudin dalam khotbahnya.

Khatib juga menyinggung perihal takbir dan tahmid. Keduanya dilantunkan dengan tulus untuk mensyukuri anugerah dan nikmat yang telah Allah berikan kepada manusia.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya