Mengintip Keunikan Kampung Jagal di Semarang

Kampung Jagal ini mempunyai kuliner khas yakni gulai kambing Bustaman yang dimasak tanpa santan.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 10 Sep 2017, 07:51 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2017, 07:51 WIB

Liputan6.com, Semarang - Ketika sebagian orang masih tertidur lelap, masyarakat di Kampung Bustaman, Kota Semarang, Jawa Tengah sudah menyibukkan diri dengan hewan ternak kambing. Permukiman ini terkenal sebagai kampung jagal kambing.

Nama Kampung Bustaman berasal dari nama Kiai Kertoboso Bustam, yang merupakan kakek buyut dari pelukis legendaris Indonesia, Raden Saleh.

Dulunya ada 13 juragan yang meramaikan transaksi jual beli dan pengolahan kambing yang didatangkan ke Kampung Bustaman, dari seluruh daerah di Jawa Tengah.

Namun, kini hanya tinggal 3 orang yang masih mempertahankan profesi ini. Salah satunya Muhamad Toni.

Toni sudah menjalani profesi ini sejak 36 tahun yang lalu. Dalam sehari, ia bisa memotong hingga 40 ekor kambing untuk dijual kepada para pengepul.

Tidak hanya mewarisi profesi sebagai tukang jagal kambing, warga di sini juga bekerja sebagai tukang potong, tukang kerok, dan pengepul kulit serta pembuat bumbu dapur.

Kampung Bustaman juga punya kuliner khas, yakni gulai kambing Bustaman. Bedanya dengan gulai lainnya, gulai kambing Bustaman dimasak tanpa santan.

Simak selengkapnya keunikan Kampung Jagal hasil liputan finalis Citizen Journalist Academy yang ditayangkan Fokus Pagi Indosiar, Minggu (10/9/2017) pada tautan video di atas.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya