Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Setya Novanto meminta Pimpinan DPR untuk menyurati Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait pemeriksaannya. Novanto berharap agar Pimpinan DPR meminta KPK menunda pemeriksaan terhadap Ketua Umum Partai Golkar tersebut hingga praperadilan usai.
Surat permohonan tersebut disampaikan langsung kepada KPK melalui Kepala Biro Kepemimpinan Sekretariat Jenderal DPR Hany Tahapary.
Baca Juga
"Saudara Setya Novanto memohon kepada pimpinan DPR untuk menyampaikan surat kepada KPK untuk menunda pemeriksaan pemanggilan saudara Setya Novanto hingga praperadilan usai," ujar Hani di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (12/9/2017).
Advertisement
Dalam surat tersebut, disisipkan pula berkas praperadilan yang diajukan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan. Budi ketika itu menjadi tersangka kasus dugaan gratifikasi.
Semua pihak termasuk KPK, kata Hani, menahan diri untuk tidak melakukan pemeriksaan sampai putusan praperadilan keluar. Hal tersebut sebagai bentuk penghormatan terhadap proses hukum.
"Jadi harus saling menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Hal tersebut agar tidak ada yang dirugikan," kata Hani.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dirawat
Ketua DPR Setya Novanto dirawat di Rumah Sakit MRCCC Siloam, Semanggi, Jakarta. Ketua DPR itu dilarikan ke rumah sakit pada Minggu, 10 September malam atau sehari jelang jadwal pemeriksaannya sebagai tersangka kasus e-KTP.
Ketua DPP Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan, Setya Novanto dilarikan ke rumah sakit setelah jatuh dan pingsan saat main tenis meja. Ketua Umum Partai Golkar itu diduga menderita vertigo.
"Beliau indikasinya memang vertigo dan sedang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan lanjutan," ujar Nurul di RS MRCCC Siloam, Jakarta, Selasa (12/9/2017).
Nurul menuturkan, belum ada perkembangan signifikan pada kondisi kesehatan Setya Novanto. Namun, dia berharap Setya Novanto segera pulih dan bisa menjalani aktivitas kembali.
"Situasi dan kondisi Bapak pada hari ini masih seperti kemarin. Beliau tadi lemas dan masih diinfus begitu. Mungkin juga kecapaian karena kita lihat acara di Bali padat, dan ternyata waktu kemarin masih sempat olahraga main pingpong," beber Nurul.
Advertisement