5 ABK Korban Tabrakan Kapal Diduga Terbawa Arus ke Batam

Berdasarkan informasi dari Otoritas Singapura, 4 orang ABK yang hilang berkewarganegaraan Cina dan satu lagi dari Malaysia.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 13 Sep 2017, 15:55 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2017, 15:55 WIB
Ilustrasi Kapal Tenggelam (2)
Ilustrasi Kapal Tenggelam

Liputan6.com, Batam - Lima kru Kapal JBB De Rong 19 berbendera Republik Dominika masih belum ditemukan. Mereka terjatuh ke dalam insiden tabrakan dengan kapal tanker Kapal MV Kartika Segara berbendera Indonesia di Selat Singapura, Rabu (13/9/2017) dini hari.

Kepala Basarnas Tanjung Pinang, Djunaidi, memperkirakan kelima ABK akan terbawa arus hingga ke perairan Batam. Sebab, lokasi tabrakan terletak tidak jauh dari sana.

"Lokasi kejadian berjarak 6 mil dari Pulau Batam, tepatnya di selat Singapura dan Batam," ucap Djunaidi saat dikonfirmasi Liputan6.com, Selasa siang (13/9/2017).

Ia menambahkan, SAR Kepulauan Riau terus berupaya melakukan pencarian. Berdasarkan informasi dari Otoritas Singapura, empat orang ABK yang hilang berkewarganegaraan Cina dan satu lagi dari Malaysia.

Kapal JBB sendiri merupakan kapal keruk dengan 11 ABK dan seorang nakhoda.

"Pukul 2 WIB dini hari, tujuh orang berhasil diselamatkan, dan dievakuasi oleh Coast Guard Singapura," kata Djunaidi.

Adapun semua ABK Kapal Tanker Sartika Segara selamat. Basarnas Tanjung Pinang mengerahkan KN Purworejo dan satu Kapal rigit inflatable boat (RIB) ke lokasi pencarian.

Sementara, TNI AL menurunkan tiga KRI, yaitu KRI Surik, KRI Parang, dan KRI Parangsang. Saat ini, tim SAR Singapura dan Indonesia sedang bekerja sama melakukan pencarian terhadap korban tabrakan kapal.

 

Saksikan Video Menarik Di Bawah Ini:

 

Bantuan Bakamla

Badan Keamanan Laut turut menggelar operasi penyelamatan dan pencarian korban tabrakan kapal di Selat Singapura. Insiden tabrakan melibatkan kapal tanker berbendera Indonesia dan kapal keruk berbendera Dominika, Rabu (13/9/2017) dini hari.

Bakamla mengirim Kapal Nasional Belut Laut 4806. Direktur Operasional Badan Keamanan Laut, Laksamana Rahmat Eko Raharjo, mengatakan kapal berangkat dari Pangkalan Barelang, Batam.

Menurut dia, petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Batam juga ikut dalam rombongan tim pencarian.

"Di samping bantuan SAR, juga mendeteksi kemungkinan oil spill (atau tumpahan minyak) di perairan tersebut," katanya dalam pesan pendek kepada Liputan6.com, Rabu (13/9/2017).

Otoritas Pelabuhan Maritim Singapura menyebut kapal keruk terbalik dan sebagian terendam akibat tabrakan. Sementara, kapal tanker rusak di satu sisi.

Sejauh ini pihak berwenang sudah melakukan operasi penyelamatan dan telah mengerahkan kapal pencari dan helikopter.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya