Liputan6.com, Jakarta - Meski menyandang tunanetra, tidak membuat Sugiyo terpuruk dan tak bisa berkarya. Keahliannya mengoperasikan komputer dan bahasa Inggris membuatnya menjadi pengajar. Seperti apa kisahnya?
Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Jumat (15/9/2017), Sugiyo yang akrab disapa Mas Giyo sudah lebih dari 17 tahun menjalani hidup sebagai pengajar komputer dan bahasa Inggris di Yayasan Mitra Netra Jakarta.
Mas Giyo sebenarnya lahir dan tumbuh dengan penglihatan sempurna, namun di usia 3 tahun, Ia mengalami kebutaan karena keterlambatan pelayanan medis. Namun keadaan tersebut tidak membuatnya terpuruk dan putus asa.
Advertisement
4 tahun menggeluti profesi sebagai tukang pijat tak membuatnya patah semangat, Ia malah ingin mencoba hal baru.
Pada 2007, berkat kemampuannya di bidang komputer, Mas Giyo melanglang buana melalui beasiswa, Mas Giyo lulus program studi international di Thailand. Ia juga diundang menjadi pembicara di Malaysia dan Vietnam.
Perjuangan memang tidak pernah mudah, berbagai rintangan telah dilalui pria 47 tahun ini. Tak hanya penyandang tunanetra yang belajar di yayasan ini, bahkan Mas Giyo juga mengajarkan komputer kepada non-penyandang tuna netra.
Cara mengajar Mas Giyo menarik, banyak disukai para peserta didiknya. Tidak hanya sebatas cara pengajaran umum saja, pendekatan personal bagi murid di Yayasan Mitra Netra juga diterapkan terlebih kepada anak-anak.
Meski hidup did alam gelap, Mas Giyo percaya bisa menjadi lentera penerang bagi sesama.
(Winda Ayu Larasati)