MPR RI Bersama MTA Sosialisasikan Empat Pilar Lewat Dakwah

MPR RI Bersatu Padu dengan MTA Mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan Melalui Kegiatan Dakwah

oleh Cahyu diperbarui 17 Sep 2017, 13:47 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2017, 13:47 WIB
Ketua MPR RI bersama Presiden Jokowi dan Ketua Umum MTA
MPR RI Bersatu Padu dengan MTA Mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan Melalui Kegiatan Dakwah

Liputan6.com, Solo Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) tak pernah berhenti mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan ke seluruh pelosok Tanah Air. Kini, MPR RI bersatu padu dengan Majelis Al-Quran (MTA) menyebarkan Empat Pilar Kebangsaan melalui kegiatan dakwah.

Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Umum MTA, Ahmad Sukina, dalam acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) MTA III di Stadion Manahan Solo, Ahad (17/9/2017). Ia mengatakan, dakwah yang dilakukan MTA sepenuhnya menyebarkan kasih sayang dan tidak menimbulkan keresahan.

Ahmad melanjutkan, MTA bukan partai politik ataupun organisasi massa (ormas), melainkan lembaga dakwah yang berada di bawah naungan hukum berupa yayasan. Selain memberikan dakwah, mereka juga selalu berada di lapisan terdepan dalam membantu korban bencana alam dengan menerjunkan tim SAR.

Mereka juga memberikan bantuan kepada tim Badan SAR Nasional (BASARNAS) berupa perahu karet dan alat selam. Tak hanya itu, setiap hari MTA juga mengadakan donor darah.

"Dengan mengusung tema 'Merajut Kebhinekaan, Memperteguh NKRI', MTA bergerak di seluruh lapisan masyarakat. Walaupun kita selalu gembar-gembor NKRI harga mati, kalau mengabaikan kebhinekaan, NKRI tidak akan terjadi," ujar Ahmad, dalam sambutannya.

Karena itu, ia mengingatkan kepada seluruh masyarakat, meski beda paham, beda pendapat, dan beda agama, tetap tidak boleh hidup terpisah-pisah. Tetap satu bangsa Indonesia.

"Jangankan beda pendapat, beda agama pun kita tetap hidup berdampingan, saling tolong menolong," ucap Ahmad.

MPR RI Bersatu Padu dengan MTA Mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan Melalui Kegiatan DakwahKetua MPR RI, Zulfikli Hasan, berharap dengan adanya acara silaturahmi seperti Silatnas ini, persatuan bangsa Indonesia semakit kuat dan kokoh untuk mengatasi pudarnya sikap saling menghargai dan menghormati seperti sekarang ini.

"Semua hal yang disampaikan Ustaz Sakina (dalam sambutannya), itulah sejatinya nilai-nilai luhur ke-Indonesiaan kita yang harus kita semua sosialisasikan. Jadi, dengan adanya acara dari MTA seperti ini, tentu sangat membantu memperkokoh persatuan," kata Zulfikli.

Jokowi: Sebarkan dakwah persaudaraan

Presiden Joko Widodo atau yang biasa dipanggil Jokowi pun memiliki pandangan serupa. Dia mengingatkan bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau dengan 714 suku, 11.000 bahasa daerah, 516 kabupaten/kota, 34 provinsi, dan 258 juta penduduk adalah negara yang besar. Negara muslim paling besar di dunia.

"Suku dan agama di Indonesia itu berbeda-beda, majemuk. Itu sudah takdir Allah. Marilah kita jaga persaudaraan, Ukhuwah Islamiyah, dan Ukhuwah Basyariah kita," ujar Jokowi, dalam sambutannya.

Ia melanjutkan, sebagai negara muslim terbesar, Indonesia selalu membantu segala permasalahan yang ada di negara muslim lainnya. Sebab, bangsa Indonesia memegang teguh amanat konstitusi perdamaian abadi dan keadilan sosial.

"Saya ingin mengajak seluruh keluarga MTA untuk bergandengan dengan komponen bangsa lain dan menyebarkan dakwah persaudaraan, persatuan, untuk menjaga NKRI. Terus jaga Pancasila dan Kebhinekaan, kemajemukan," ucap Jokowi.

MTA merupakan salah satu lembaga dakwah terbesar di Indonesia. Sejak didirikan pada 19 September 1972, hingga kini MTA sudah memiliki 604 cabang di seluruh Tanah Air. Bersamaan dengan acara Silatnas III ini pun dikukuhkan 64 cabang dan perwakilan MTA, mulai dari Sumatera Barat hingga Papua.

Selain Presiden Jokowi, Ahmad Sukina, dan Zulfikli Hasan, hadir pula dalam acara tersebut Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.


(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya