Jawab Panglima TNI, Wiranto Sebut Sukhoi Dilengkapi Senjata

Selain itu, Indonesia juga bisa mendirikan pabrik sparepart untuk Sukhoi. Sehingga semakin membuat teknologi Indonesia berkembang.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 21 Sep 2017, 07:41 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2017, 07:41 WIB
Pro dan Kontra Pembubaran HTI
Menkopolhukam Wiranto. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Wiranto mengatakan pembelian pesawat Sukhoi SU-35 bukan hanya mendatangkan unitnya, tetapi juga dilengkapi persenjataan lengkap. Selain itu, dia juga mengingatkan, pembelian Sukhoi ini menggunakan timbal dagang yang memiliki banyak keuntungan.

Hal ini menjawab pernyataan dan sindiran Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang meminta untuk tak membeli pesawat tempur yang tak dilengkapi persenjataan canggih.

"Jadi, kita akan melengkapi Sukhoi untuk mengganti F5. Kan, sudah beli delapan, kita akan beli 11, cuma caranya beda. Kita beli dengan imbal dagang. Lima puluh persen kita akan bayar dengan komoditas yang ada di kita. Satu berarti kita bisa menjual komoditas ke luar negeri. Tambahannya dalam perjanjian pembelian nanti, maka persenjataan lengkap," ucap Wiranto di kantornya, Rabu, 20 November 2017.

Mantan Menhankam itu mengingatkan, kerja sama ini akan ada alih teknologi, di mana kontennya dari dalam negeri dan berlangsung selama lima tahun.

"Yang kedua ada alih teknologi untuk berangsur-angsur. Kontennya nanti adalah 80 persen dari dalam negeri. Itu berangsur-angsur lima tahun. Nanti peningkatannya dari 30 persen meningkat 10 persen setiap tahun," jelas Wiranto.

Selain itu, masih kata dia, Indonesia juga bisa mendirikan pabrik sparepart untuk Sukhoi. Sehingga semakin membuat teknologi Indonesia berkembang.

"Kita juga nanti akan membuat pabrik sparepart di Indonesia dalam rangka alih teknologi Sukhoi itu. Kita dapat satu kesempatan untuk mempelajari teknologi yang lebih maju tentang pesawat terbang," pungkas Wiranto.

Pesawat Tanpa Senjata

Sebelumnya, Panglima TNI Gatot berharap pengadaan alutsista dengan kualitas terbaik segera direalisasikan. Apalagi, pengadaan alutsista itu, menurut dia, juga telah diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo.

"Presiden sudah memerintahkan 18 bulan yang lalu, TNI hanya memberikan spek (spesifikasi) saja," kata dia.

Pembelian pesawat TNI, menurut dia, harus dipastikan bisa digunakan untuk bertempur dan dilengkapi dengan senjata yang lengkap.

"Jangan kita membeli pesawat yang tidak ada senjata, senjatanya pura-pura. Jumlahnya (pesawat) seribu, tapi kalau tidak punya senjata, itu untuk demonstrasi saja," kata Gatot.


Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya