Liputan6.com, Jakarta - Kepulangan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab ke Tanah Air masih menjadi misteri. Rizieq yang semula dikabarkan bakal pulang dari Arab Saudi selepas ibadah haji, membatalkan rencananya.
Ketua Bantuan Hukum FPI sekaligus Pengacara Rizieq, Sugito Atmo Pawiro mengatakan, kliennya kembali menunda kepulangannya ke Indonesia.
Baca Juga
"Nggak jadi. Katanya 'nanti dulu, masih ada yang harus saya kerjakan di sini'. Begitu kata beliau," ujar Sugito, Jakarta, Kamis (21/9/2017).
Advertisement
Bukan hanya itu, Rizieq juga menunda kepulangannya dengan alasan tidak ingin membuat kegaduhan di Tanah Air. Apalagi, kasus Rizieq yang dianggap sarat muatan politis itu relatif masih hangat dibicarakan.
"Lebih baik saya di sini saja dulu, dari pada nanti balik hiruk pikuk, mendingan saya di Arab Saudi dulu," kata dia menirukan ucapan Rizieq.
Namun Rizieq tidak mengungkapan rencana kepulangannya ke Tanah Air. Dia hanya mengatakan bahwa masih ada urusan yang harus diselesaikan di Arab Saudi.
"Belum tahu pastinya kapan akan balik. Yang pasti beliau masih ada kerjaan di sana," ucap Sugito.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Polisi Siap Amankan
Jajaran Polda Metro Jaya telah menyiapkan pengamanan untuk kepulangan pemimpin FPI Rizieq Shihab dari Arab Saudi. Pengamanan tersangka kasus chat berkonten pornografi itu dilakukan terutama di Bandara Soekarno-Hatta, tempat kemungkinan besar Rizieq dan keluarganya mendarat di Tanah Air.
"Kita sudah menyiapkan pengamanan di bandara, ada polres, tunggu saja kapan kembali," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di kantornya, Jakarta, Rabu (20/9/2017).
Namun Argo belum mengetahui persis kapan Rizieq Shihab dan keluarganya akan pulang ke Tanah Air. Berdasarkan informasi yang berkembang, pentolan FPI itu dikabarkan akan pulang ke Tanah Air selepas menunaikan haji.
Polisi juga belum menentukan sikap terkait proses hukum sejumlah perkara yang menjerat Rizieq. "Nanti kita tunggu saja. Datang dulu baru kita lakukan langkah berikutnya," ucap Argo.
Advertisement