Liputan6.com, Bogor - Duel ala gladiator antara pelajar SMA Mardi Yuana dengan SMA Budi Mulia yang menewaskan Hilarius Christian Event Raharjo diduga sudah menjadi tradisi yang berlangsung lama.
Kapolres Bogor Kota Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan, duel maut ini sudah menjadi tradisi yang berlangsung sejak empat tahun dan dilakukan setiap menjelang turnamen basket di Bogor.
"Masing-masing sekolah diwakili lima orang, kemudian mereka duel satu lawan satu secara berbarengan di tengah lapangan," kata Ulung di Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/9/2017).
Advertisement
Duel tersebut, ujar Ulung, biasa dilakukan di lapangan dan disaksikan puluhan siswa dari kedua sekolah tersebut.
"Sebelum duel, promotor atau seniornya akan mencari tempat yang agak sepi," ucap dia.
Jika sudah menemukan tempat yang cocok, kata Ulung, kedua kelompok pelajar itu bertemu untuk berkelahi satu lawan satu.
Saat ini polisi masih mencari keberadaan dua tersangka duel maut lain yang turut bertanggung jawab atas kematian anak pasangan Maria Agnes dan Raharjo ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Â
Empat Tersangka Ditangkap
Polisi telah menangkap empat tersangka dalam kasus kematian Hilarius Christian Event Raharjo yang dipaksa duel maut ala gladiator di Taman Palupuh, Kota Bogor, Jawa Barat.
Keempat pelaku dijerat dengan Pasal 80 Jo 76 huruf C Undang Undang No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
"Ancamannya hukuman 15 tahun penjara," kata Kapolres Bogor Kota Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya, Bogor, Jawa Barat, Kamis, 21 September 2017.
Ulung menjelaskan, keempat tersangka memiliki peran masing-masing saat duel, sehingga mengakibatkan pelajar SMA Budi Mulia itu tewas pada Januari 2016.
BV bertarung dengan Hilarius dan HK berperan menyuruh melakukan kekerasan. Sedangkan MS sebagai wasit serta TB yang menyuruh dan menempatkan Hilarius untuk berduel.
"MS selain sebagai wasit juga ikut melakukan kekerasan," ujar Ulung. Dia menambahkan, dua tersangka lagi masih buron.
Advertisement