Anak-Anak Pengungsi Gunung Agung Terancam Tak Bisa Sekolah

Pelajar pengungsi erupsi Gunung Agung dari mulai TK hingga SMA, terancam tak bisa bersekolah.

oleh Rinaldo diperbarui 24 Sep 2017, 16:50 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2017, 16:50 WIB

Liputan6SCTV, Klungkung - Puluhan ribu warga mengungsi di berbagai lokasi, setelah gunung agung di Karangasem, Bali, ditetapkan berstatus Awas. Ribuan anak-anak terancam tidak bisa bersekolah karena harus ikut orangtuanya mengungsi.

Seperti ditayangkan Liputan6 Petang SCTV, Minggu (24/9/2017), salah satu lokasi pengungsian yang dituju warga lereng Gunung Agung di Karangasem adalah posko GOR Swecapura di Kabupaten Klungkung. Setidaknya terdapat 11.000 lebih pengungsi di tempat tersebut.

Selain orang dewasa dan lansia, mayoritas pengungsi adalah anak-anak dan remaja yang masih duduk di bangku sekolah, mulai dari taman kanak-kanak hingga SMA. Mereka berasal dari wilayah di sekitar 6 kilometer dari Gunung Agung, yang masuk kategori berbahaya. Sejak ikut mengungsi, anak-anak dan remaja ini tidak bisa bersekolah.

Pihak Pemkab Klungkung menyiapkan sekolah-sekolah di sekitar lokasi pengungsian untuk menampung anak-anak pengungsi.

Jumlah pengungsi Gunung Agung saat ini sudah mencapai lebih dari 39.000 orang. 24.000 pengungsi berada di wilayah Karangasem dan 15.000 lainnya di luar wilayah Karangasem.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya