3 Pengakuan Pendiri Nikahsirri.com soal Lelang Perawan

Aris Wahyudi blakblakan terkait program lelang perawan melalui nikahsirri.com itu. Apa saja?

oleh Muhammad AliFernando Purba diperbarui 25 Sep 2017, 09:28 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2017, 09:28 WIB
Fernando Purba/Liputan6.com
Polisi menangkap Aris Wahyudi pengelola nikahsirri.com

Liputan6.com, Jakarta - Aris Wahyudi pendiri Partai Ponsel yang juga menyediakan layanan nikah siri online melalui nikahsirri.com ditangkap di rumahnya, Jatiasih Bekasi, Minggu dini hari. Dia digelandang ke Mapolda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan.

"Barang bukti diamankan ada laptop, 4 buah topi berwarna Hitam bertuliskan 'PARTAI PONSEL', 2 buah kaus berwarna putih bertuliskan 'Virgins Wanted', dan 1 buah spanduk hitam bertuliskan 'Deklarasi Partai Ponsel'," kata Kabid Humas Kombes Pol Argo Yuwono di Jakarta, Minggu (24/9/2017).

Menurut polisi, Aris dipastikan akan menyandang status tersangka. Ini lantaran dia yang langsung terlibat dalam situs nikahsirri.com tersebut.

"Iya dapat dipastikan tersangka, kan dia yang buat itu," kata Direktur Reskrimsus Polda Metro Kombes Pol Adi Derian saat dikonfirmasi, Jakarta, Minggu.

Menurut dia, ada dua pasal disangkakan kepada Aris Wahyudi, yaitu UU ITE dan Pornografi. "Ancaman 6 tahun penjara," tegas Adi.

Saat diamankan di kediamannya di Bekasi pada Minggu dini hari, Aris tengah tertidur. Tak ada perlawanan saat penangkapan bersangkutan.

Sehari sebelum ditangkap atau 23 September 2017, Aris blakblakan terkait program lelang perawan melalui nikahsirri.com itu. Aris Wahyudi mengakui sengaja memfasilitasi lelang keperawanan dan nikah siri dengan cara mudah dan murah.

Apa saja pengakuan dari Aris tersebut? Berikut uraiannya.

1. Beda dengan Pelacuran

Selain sebagai pengelola situs nikahsirri.com, Aris juga dikenal sebagai bos Uberjek, yang kini beroperasi di tiga wilayah, yaitu Karawang, Magelang, dan Bengkulu.

Aris bersikukuh bahwa program nikah siri yang digagasnya itu jauh berbeda dengan pelacuran. Sistem pelacuran, kata dia, nilai yang diberikan oleh pria ditentukan oleh muncikari dan perempuan yang dipilih dipaksa harus melayani.

"Beda. Kalau ini kan antara kedua belah pihak. Kalau mereka menolak, justru nanti rating (peringkat) mereka di situs akan turun," ujar Aris saat berbincang di kediamannya, Sabtu 23 September.

Menurut dia, nikahsirri.com hanya menjadi fasilitator bagi pria maupun wanita yang ingin mencari pasangan.

2. Dapat 20 Persen

Aris juga mengungkapkan, dalam situs nikahsirri.com tersebut, ada dua kategori bagi pengguna akun ini, yaitu mitra (pihak yang akan dipilih) dan klien (pihak yang akan memilih pasangan).

Kategori mitra tidak selalu melekat pada kaum perempuan, tapi bisa juga laki-laki yang ingin mencari pasangan.

Setiap klien diwajibkan minimal membeli satu koin mahar seharga Rp 100 ribu lewat transfer rekening bank milik Aris. Klien lalu menyerahkan bukti pembayaran lewat sosial media WhatsApp ke nomor ponsel Aris.

Secara otomatis, klien akan memperoleh akun dan kata kunci untuk masuk ke situs tersebut. Koin mahar berlaku seumur hidup dan dapat diwariskan serta diperjualbelikan.

Namun, dalam programnya tersebut, Aris tidak menampik pihaknya mengambil keuntungan dalam bisnis nikah siri. Menurut dia, hal yang wajar jika pengelola akun berhak memperoleh 10-20 persen dari nilai mahar yang diberikan klien kepada mitra (peserta nikah siri), karena telah mendirikan akun itu.

"Kalau klien memberikan koin mahar sebanyak 500 (setara Rp 5 juta) ke mitra, kami akan mengambil 20 persen dari nilai mahar. Sementara sisanya 80 persen diserahkan ke pihak mitra," ungkap dia.

Aris meyakini, potongan biaya sebesar 20 persen itu tidak akan memberatkan pihak mitra yang berstatus sebagai peserta lelang. Itu karena, potongan 20 persen dari tiap mahar para mitra akan digunakan untuk biaya operasional admin.

"Sebetulnya kita belum menetapkan besaran biaya, tapi kira-kira 10-20 persen," ujar Aris Wahyudi. 

3. Atasi Kemiskinan

Pria yang menyebut dirinya dengan panggilan Arwah itu menerangkan, ide awal membuat situs nikahsirri.com tak lain didasari keprihatinannya pada masalah kemiskinan.

Sebab, menurut Aris, anak gadis yang masih perawan adalah aset penting, terutama bagi keluarga kurang mampu. Karena itulah, dia sengaja membuat situs tersebut sebagai salah satu cara memecahkan masalah kemiskinan di Indonesia.

"Kita ingin membuat program pengentasan kemiskinan dengan konsep kemandirian menggunakan aset yang dimiliki masing-masing keluarga kurang mampu itu," kata Aris di rumahnya, Jatiasih, Bekasi, Sabtu 23 September 2017.

Dia juga meminta agar idenya tersebut didukung. Apalagi, nikahsirri.com terinspirasi dari tradisi masyarakat Jawa di era penjajahan Belanda, yakni buka kelambu yang sejatinya, lelang keperawanan juga.

Ia mencontohkan, tradisi buka kelambu itu dapat dilihat dalam film Sang Penari yang diangkat dari novel karya Ahmad Tohari, Ronggeng Dukung Paruk. "Itu bukti, bahwa sebenarnya memang sudah ada lelang keperawanan dari dahulu," jelas Aris Wahyudi.

Bahkan, praktik lelang keperawanan juga sampai kini masih terus terjadi di Jawa Tengah. Namun, hal itu berlangsung secara lebih tertutup.

"Dari zaman Belanda sampai sekarang, di Jawa Tengah masih sering terjadi. Di Banyumas tepatnya," kata Aris.

Atas dasar itu pula, Aris makin mantap menjalankan niatnya dengan menyediakan nikahsirri.com sekaligus mengangkat kembali budaya masa lalu.

"Sebenernya kami mengangkat kembali budaya Indonesia, yaitu budaya lelang perawan yang istilahnya itu buka kelambu," pungkas Aris.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya