Tanah Depan Menara Saidah Pancoran Longsor

Penyebab longsor diduga karena hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut dari siang hingga sore.

oleh Andrie Harianto diperbarui 13 Okt 2017, 14:55 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2017, 14:55 WIB
Menara Saidah di Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan.
Menara Saidah di Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Tanah di depan Menara Saidah, Pancoran, Jakarta Selatan, longsor. Akibat peristiwa ini, sempat terjadi kemacetan akibat para pengguna jalan yang menepi dan menonton peristiwa tersebut.

"Longsornya kemarin sore, sekarang sudah dievakuasi," kata Kapolsek Pancoran Kompol Hari Agung Julianto saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (13/10/2017).

Penyebab longsor, kata Hari, diduga karena hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut dari siang hingga sore.

"Ada 10 meteran lonsornya," ujar Hari.

Di sepanjang jalan tersebut saat ini memang tengah dilakukan penggalian proyek pembangunan LRT. Menurut Hari, saat ini kondisi jalanan di depan Menara Saidah berangsur pulih dan tidak terjadi kemacetan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Kondisi Menara Saidah

Kondisi Menara Saidah yang menjulang tinggi di kawasan Cawang, Jakarta Timur, menjadi salah satu objek audit Pemprov DKI terkait gedung bermasalah. Jika hasil audit menyatakan gedung itu bermasalah, maka Menara Saidah akan dirobohkan.

Saat disambangi Liputan6.com, gedung tua itu terlihat usang. Kulit dinding yang tadinya bercat putih, kini berubah menjadi cokelat gelap.

Tampak juga coretan vandalism menggunakan cat semprot di pagar depan. Namun, bendera Indonesia masih terlihat berkibar di tiang yang terletak pada halaman depan gedung.

Seorang petugas keamanan terlihat berjaga di pos pantaunya. Namun ketika dihampiri, pria tersebut meminta untuk meninggalkan tempat.

"Mas, keluar, Mas. Jangan di sini. Ada CCTV, terpantau," petugas bernama Yunus kepada Liputan6.com di depan Menara Saidah, Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, Selasa 18 Oktober 2016.

Meski begitu, dia menyangkal bahwa itu merupakan arahan dari pemilik atau pun pengelola gedung. Dia beralasan, orang luar memang tidak diperkenankan untuk masuk ke kawasan gedung tua itu.

"Bukan arahan. Ya ada CCTV saja. Janganlah," jelas dia.

Pria yang mengaku baru kerja setahun di gedung tersebut sempat menyebut bahwa meski sudah kosong selama 9 tahunan, pengamanan masih terus disiagakan di sana. Ada pembagian shift untuk masing-masing penjaga selama 12 jam kerja per hari.

"Dari 2007/2008 lah kosong. Ya begini saja. Belakang juga ada yang jaga kok. Info begitu (dirobohkan) jangan ke saya. Saya jaga doang. Maaf ya," tutup Yunus.

Dia pun langsung menutup gerbang pintu masuk ke menara tersebut. Tidak ada celah di pagar yang dilapisi seng aluminium, layaknya lokasi rekonstruksi bangunan.

Menara Saidah yang terdiri 28 lantai, sejak 2007, tak lagi berpenghuni. Salah satu penyebabnya karena konstruksi miring beberapa derajat yang dianggap membahayakan keselamatan penghuni gedung.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya