Maju Pilkada Jatim, Khofifah Diminta Pilih Wakil Lebih Senior

Menurut Mufti, cawagub jadi penentu kemenangan, karena itu wajar jika Tim 9 Kiai bentukan Khofifah, memberi poin kriteria tertentu.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 21 Okt 2017, 07:28 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2017, 07:28 WIB
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (17/10). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Langkah Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa maju di Pilkada Jawa Timur semakin jelas. Khofifah menyatakan, siap meninggalkan jabatannya saat ini demi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Jatim.

Direktur Lembaga Survei Regional Mufti Mubarok menyatakan, demi memperoleh suara yang besar, Khofifah perlu menentukan cawagub yang memahami permasalahan dan sosok berpengaruh di Jatim.

Menurut Mufti, cawagub jadi penentu kemenangan, karena itu wajar jika Tim 9 Kiai bentukan Khofifah, memberi poin kriteria calon wakilnya harus efektif mendulang suara.

"Saat para cagub yang bertarung memiliki popularitas yang hampir sama, maka sejatinya perang cawagub ini yang menarik dan menjadi penentu nantinya," ujar Mufti, Jumat (20/10/2017).

Jika mengacu pada nama-nama cawagub yang beredar, dia hanya memberi patokan, akan lebih efektif figur yang lebih senior dan memiliki masa riil di satu kawasan.

"Nama mantan Bupati Probolinggo bisa jadi momok bagi Gus Ipul-Azwar Anas yang direpresentasikan menguasai tapal kuda," kata dia.

Sementara jika disandingkan dengan nama-nama kepala daerah muda seperti Emil Dardak, Ipong Mukhlison, dan Ony Harsono, maka nama Hasan Aminudin dianggapnya lebih potensial karena memiliki jam terbang lebih lama.

Selain dianggap bisa memainkan jaringan nasional karena dia juga anggota Fraksi Partai Nasdem, Hasan juga dianggap masih memiliki masa loyalis karena pernah menjabat Ketua PKB Jatim di era Gus Dur.

 

 

Kelemahan Khofifah di 2 Pilkada

Menurut dia, dua kali pilkada Khofifah memilih wakil kurang signifikan dalam mendulang suara, khususnya di wilayah tapal kuda dan Madura. Sehingga kata dia, Khofifah perlu terobosan figur wakil yang menguasai kawasan Tapal Kuda dan Madura.

"Khofifah sudah kuat di Mataraman, tapi dua kali Pilkada Jatim kalah di Tapal Kuda," ucap dia.

Dikonfirmasi secara terpisah, Lily Wahid, adik kandung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang juga tergabung dalam Tim 9 Kiai, meminta Khofifah maju di Pilkada Jatim 2018.

Menurut Lily, para Kiai menginginkan pasangan yang bersih untuk memimpin Jawa Timur ke depan.

"Karena saat ini korupsi di mana-mana dan ini titik lemah kepala daerah," tutur Lily di Hotel Mojopahit Surabaya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya