Liputan6.com, Makassar Setelah Bali dan Bekasi, kini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengadakan uji coba aspal bercampur limbah plastik di Makassar, Sulawesi Selatan. Uji coba ini dilakukan di Jalan Dakota, Maros, Makassar, sepanjang lebih kurang 100 m.
“Setelah uji coba ada tahap spesifikasi lalu pembuatan program. Setelah ini, uji coba di daerah-daerah lain, kalau hasilnya bagus setelah dilihat beberapa waktu, akan menjadi program Nasional,” ujar Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XIII Makassar, Bastian S. Sihombing.
Ia melanjutkan, uji coba yang telah dilakukan di Bali dan Bekasi memperlihatkan hasil yang bagus. Aspal bercampur limbah plastik menunjukkan tingkat ketahanan terhadap air dan retakan yang baik.
Kepala Puslitbang Jalan dan Jembatan, Deded P. Syamsudin, memaparkan, hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa aspal bercampur plastik memiliki nilai stabilitas 1200. Lebih tinggi apabila dibandingkan dengan nilai aspal biasa yang hanya 800. Itu berarti aspal bercampur plastik juga lebih kuat daripada aspal biasa.
Jadi, aspal bercampur plastik lebih tahan terhadap air, deformasi—lengkungan jalan akibat beban kendaraan, dan retakan, asalkan kadar campurannya tepat. Menurut Deded, jumlah yang disarankan dari campuran aspalnya adalah 6 persen. Lebih dari itu, akan aspal plastik akan getah dan mudah retak.
Lalu, apakah aspal dari campuran plastik ini tidak akan mengeluarkan racun dan membuat jalan jadi licin?
“Plastik akan terdegradasi di suhu 230 derajat, sedangkan AMP suhunya 170 derajat, jadi enggak akan menimbulkan gas beracun,” ucap Deded.
Lanjutnya, dalam proses pembuatannya, plastik akan membungkus agregat, sehingga kinerjanya seperti aspal biasa. Dengan begitu, aspal bercampur limbah plastik tidak licin dan membuat mobil slip. Aspal plastik juga tidak akan membuat ban kendaraan meleleh dan menempel di aspal, karena plastik meleleh di suhu 100 derajat, sedangkan suhu permukaan jalan hanya 55 derajat.
Dengan berbagai kelebihan tersebut, diharapkan aspal plastik bisa segera digunakan di jalan raya Nasional. Sekadar informasi, proyek pemasangan aspal bercampur plastik sudah berjalan di Bekasi (2.4 km), Universitas Udayana Bali, dan jalan raya di Bali. Selanjutnya, akan dilakukan uji coba di Solo, Surabaya, dan Rest Area Jakarta-Merak.
(*)