Liputan6.com, Makassar - Divisi Humas Polri bersama Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan, menggelar diskusi bertajuk Counter Terhadap Radikalisme dan Terorisme di Makassar.
Seperti ditayangkan Liputan6 Pagi SCTV, Rabu (25/10/2017), menurut Kapolrestabes Makassar Kombes Anwar Effendi, sebagai pintu gerbang wilayah Indonesia Timur, Kota Makassar punya potensi ancaman masuknya paham radikal.
Sebagai strategi untuk menangkal paham tersebut, Anwar berupaya meningkatkan peran tiga pilar. Ketiganya adalah Babinkamtibmas, Babinsa, dan Kepala Desa.
Advertisement
Selain itu, kepolisian juga melibatkan peran serta masyarakat dari berbagai elemen. Di antaranya tokoh-tokoh agama dan pemuda.
Mantan teroris yang hadir dalam diskusi ini, Mukhtar Daeng Lau, menyatakan radikalisme mudah menjangkiti masyarakat karena tidak adanya komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat. Selain itu, juga dilatarbelakangi penanganan yang salah.
Sementara itu, upaya menangkal paham radikal juga dilakukan Daeng Lau. Mantan teroris yang terseret kasus bom pada tahun 2002 lalu itu mendirikan Forum Umat Islam Bersatu yang bertujuan menjaga keutuhan NKRI dari segala ancaman, terutama paham radikal.