Membandingkan Ragunan dan Kebun Binatang Singapura

Dari Cikini, kebun binatang dipindah ke Ragunan dan dibuka secara resmi pada 22 Juni 1966 oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Okt 2017, 06:25 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2017, 06:25 WIB
Lebaran Ke-2, Kebun Binatang Ragunan Penuh Pengunjung
Sejumlah warga melihat burung flamingo saat berwisata ke Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Senin (26/6). Jumlah pengunjung Ragunan pada hari ke-2 Lebaran ini diperkirakan mencapai 100 ribu orang. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Keinginan untuk menjadikan Kebun Binatang Ragunan bertaraf internasional disampaikan oleh Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo Subianto.

"Ini aset Ibu Kota yang luar biasa. Beliau (Anies) ingin Ragunan bertaraf internasional. Beliau pernah katakan kepada kita Ragunan seperti Singapura," ujar Hashim di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2017).

Hashim pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Pengelola Kebun Binatang Ragunan. Di era Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, dia memilih mundur. Kini Hashim melamar dengan posisi yang sama.

Seperti dilansir dari situs resmi Taman Margasatwa Ragunan, kebun binatang ini awalnya bernama "Planten en Dierentuin", didirikan 19 September 1864 di Batavia. Kebun binatang ini pertama kali di kelola oleh perhimpunan penyayang Flora dan Fauna Batavia.

Namanya lalu berubah di menjadi Kebun Binatang Cikini. Berdiri di Jalan Cikini Raya No 73 seluas 10 hektar yang merupakan hibah dari pelukis ternama, Raden Saleh.

Dari Cikini, kebun binatang dipindah ke Ragunan dan dibuka secara resmi pada 22 Juni 1966 oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin dengan nama Taman Margasatwa Ragunan.

Salah satu keunggulan Ragunan adalah Pusat Primata Schmutzer. Pusat Primata Schmutzer merupakan salah satu pusat primata berkelas internasional yang berperan dalam konservasi primata Indonesia.

Terdapat orangutan, gorila, simpanse, dan jenis-jenis primata langka dari dalam dan luar negeri di kompleks seluas 13 hektar tersebut. Pusat Primata Schmutzer dilengkapi dapur makanan satwa, ruang teater pemutaran film dokumenter, diorama satwa dan perpustakaan.

Di Ragunan sendiri terdapat 2.009 ekor satwa serta ditumbuhi lebih dari 20.000 pohon. Kebun binatang ini berdiri di atas lahan seluas 147 hektar dan merupakan kebun binatang terbesar kedua di dunia. (Andri Setiawan/Liputan6.com)

 

Singapore Zoo

Jika hendak dibandingkan, Singapura memiliki kebun binatang dengan ukuran yang lebih sempit. Singapore Zoo, hanya memiliki luas 26 hektar. Namun, terdapat lebih dari 2.800 ekor satwa dari 300 spesies lebih di Singapore Zoo.

Singapore Zoo berdiri pada 27 Juni 1973. Memiliki habitat orang utan bebas pertama di dunia, di mana orang utan bisa tinggal seperti di habitat aslinya.

Kebun binatang ini memiliki Fragile Forest and Elephants of Asia, Australian Outback dan the Great Rift Valley of Ethiopia yang mewakili wilayah geografis daerah khusus. Kemudian sejak 2006, telah dibuka pula Wildlife Healthcare and Research Centre.

Kebun binatang ini juga memiliki program pelestarian hewan langka. Berhasil mengembangbiakkan 100 hewan langka dan terancam punah pada 2014.

Singapore Zoo telah beralih menjadi kebun binatang berbasis pendidikan. Berbagai program untuk pelajar lokal maupun luar negeri diadakan seperti kemah dan lokakarya.

Singapore Zoo dikelola oleh Wildlife Reserves Singapore yang juga mengelola Jurong Bird Park, Night Safari dan River Safari. Pada 2007, menjadi salah satu kebun binatang terbaik di dunia versi majalah Forbes seperti dilansir dari situs resmi Wildlife Reserves Singapore.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya