Polisi Lakukan Cara Ini untuk Selamatkan Warga Tembagapura Papua

Saat ini ada 300 warga pendatang dan 1.000 warga lokal yang disandera kelompok itu.

oleh Rezki Apriliya Iskandar diperbarui 15 Nov 2017, 08:20 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2017, 08:20 WIB
Ilustrasi Penyanderaan 3
Ilustrasi Penyanderaan

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyandera ratusan warga di area Freeport, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua. Polri berharap masalah ini bisa diselesaikan dengan baik tanpa menimbulkan korban jiwa.

"Polri tetap berharap penyelesaian bisa persuasif dan tidak ada korban yang jatuh. Apapun yang kita lakukan dalam rangka upaya persuasif menyelesaikan masalah ini secara elegan," ucap Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa 14 November 2017.

Setyo mengatakan, tak ada tengat waktu untuk bernegosiasi dengan kelompok kriminal itu, namun dia berharap dapat diselesaikan secepat mungkin.

"Kita mengharapkan KKB melihat di dalam sana ada anak-anak dan beberapa hari lalu ada ibu hamil juga yang tentunya memerlukan makanan tambahan dan susu untuk keperluan mereka. Kita mengharapkan diberikan akses untuk menyalurkan bahan pangan tersebut," kata Setyo.

Menurut Setyo, saat ini ada 300 warga pendatang dan 1.000 warga lokal yang disandera kelompok itu.

"Mereka memang profesi dan tinggal di situ. Profesinya di pendulangan bekas Freeport," sambungnya.

Setyo mengatakan, polisi sudah memberikan alat komunikasi kepada mereka untuk mempermudah negosiasi. Namun, upaya itu tak berhasil.

"Kita sudah berupaya berikan alat komunikasi kepada mereka tapi tak disambut. Alat komunikasinya radio," tandas Setyo.

 

Selamatkan dengan Berbagai Cara

Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, pemerintah akan mengutamakan kepentingan rakyat dalam persoalan penyanderaan di Tembagapura, Papua.

"(Kita) harus menyelamatkan rakyat, apa pun caranya. Pokoknya kita harus menyelamatkan rakyat ini," tegas JK.

Menurut JK, Polri dan TNI saat ini tengah menempuh upaya persuasif. Dialog lebih dikedepankan.

Jika cara persuasif menemui jalan buntu, JK menuturkan pemerintah akan menggunakan cara lain. Namun, ia tidak menjelaskan langkah taktis yang akan diambil pemerintah.

"Tapi sekarang ini harus dengan persuasif. Supaya jangan terjadi korban yang banyak," ungkap JK.

Ia mengaku belum tahu persis apa tuntutan KKB yang menyandera masyarakat di Tembagapura. Yang jelas, ia menilai kelompok semacam itu punya kecenderungan untuk melawan pemerintah.

Saksikan video di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya