Kemenkominfo Beri Pelatihan Anak Muda Maluku-Papua tentang Dasar Keamanan Akun Media Sosial

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan webinar berisikan pelatihan Literasi Digital sektor pendidikan pada Senin (6/3/2023).

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mar 2023, 00:12 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2023, 22:21 WIB
media sosial
Ilustrasi bermain media sosial/copyright unsplash.com/Jason Goodman

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan webinar berisikan pelatihan Literasi Digital sektor pendidikan pada Senin (6/3/2023).

Tujuan pelatihan untuk meningkatkan literasi di jenjang anak-anak dan remaja timur Indonesia khususnya Maluku-Papua terhadap media digital yang dikenal dekat dengan keseharian masyarakat.

Pelatihan tersebut mengusung tema 'Digital Savety 101: Dasar Keamanan Akun Media Sosial' yang dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom meeting.

Webinar tersebut diikuti oleh kurang lebih 300 Peserta yang terdiri dari siswa dan guru dari SMPN 13 Maluku Tengah dan SMPN 20 Maluku Tengah.

Dalam Workshop Literasi Digital, hadir Pegiat Literasi Chyntia Andarinie memberikan materi pertama mengenai budaya digital.

"Kompetisi budaya media digital, merupakan kumpulan individu yang melakukan beragam aktivitas di media digital (media sosial) dengan maksud tidak ingin tersaingi oleh pengguna media digital lainnya," ujar Cyntia yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Senin (6/3/2023).

"Budaya menggunakan media digital, bukan hanya sekedar senang-senang belaka. Namun juga penting adanya kesadaran akan nilai-nilai dan norma akan pancasila agar tetap bisa membangun nilai bhineka tunggal ika," tambah Chyntia.

Paparan chyntia pada senin pagi tersebut, tidak hanya berisikan tentang penjelasan namun juga tips dan trik untuk para pengguna digital khususnya anak-anak.

 


Harus Pahami Penggunaan Media Sosial

Ilustrasi Instagram, main media sosial Instagram
Ilustrasi Instagram, main media sosial Instagram. (Photo by Kate Torline on Unsplash)

Selanjutnya, Pegiat Literasi Deddy Triawan memaparkan materi mengenai Kecapakan Digital.

"Cakap bermedia digital, berarti mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan media digital (media sosial) dengan baik sesuai dengan kebutuhan," tutur Deddy.

Kegiatan Literasi Digital ini, juga diisi dengan paparan dari Nannete Jacobus selaku Social Media Specialist dan Content Creator yang tentunya aktif juga di media sosial.

"Beretika dalam media digital, adalah mampu memahami kapan saatnya sharing dan saring informasi yang kita dapatkan. Mengenai hal ini, ada beberapa point yang akan aku jelaskan secara detail," ucap Nannete.

Di antaranya, lanjut dia, saring sebelum sharing. Lalu kita harus paham kalau semua yang kita bagikan di media sosial akan menjadi jejak digital yang sangat sulit dihapus.

"Karena itu pastikan jejak digital kita baik dan bersih. Setelahnya, jaga privacy dan data diri. Hal ini sangat penting, apalagi di era saat ini. Jangan sembarangan membagikan data diri kita di media sosial atau orang baru karena banyak hal kejahatan pengsalahgunaan data yang marak terjadi," kata dia.

"Tidak sampai disitu saja, tentu kita juga harus menjaga pertemanan. Tidak semua orang yang kita kenal di media sosial itu baik, banyak juga yang toxic dan memberikan pengaruh buruk untuk kehidupan kita. Dan terakhir, jangan pernah ragu gunakan fitur keamanan yang di sediakan platform seperti mute, hide, maupun block," tambah Nannete.

Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

 


Status Literasi Digital Indonesia

[Fimela] WhatsApp
Ilustrasi Media Sosial dan Aplikasi Chat | unsplash.com/@christianw

Sebelumnya, status literasi digital di Indonesia pada 2022 mengalami kenaikan menjadi 3,54 yang termasuk dalam kategori "sedang", yang menunjukkan masih banyak ruang untuk peningkatan.

Dalam merespons kondisi tersebut, Kemenkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika menyelenggarakan Program Literasi Digital Nasional dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Kegiatan workshop diawali dengan sambutan dari Menkominfo Bapak Johnny G Plate secara daring. Johnny menyampaikan, selain dari membangun infrastruktur digital, pusat-pusat data, dan telekomunikasi di seluruh Indonesia, Kemenkominfo juga secara langsung mengadakan sekolah vokasi untuk menghasilkan tenaga kerja yang bertalenta digital.

"Kemenkominfo menyiapkan program-program pelatihan digital pada tiga level, yaitu Digital Leadership Academy yang merupakan program sekolah vokasi dan pelatihan yang diikuti oleh 200-300 orang per tahun bekerjasama dengan 8 universitas ternama di dunia. Digital Talent Scholarship sebagai program beasiswa bagi anak muda yang ingin meningkatkan kemampuan dan bakat digital. Dan yang terakhir Workshop Literasi Digital yang dapat diikuti secara gratis bagi seluruh masyarakat di Indonesia," tutur Johnny.

Selanjutnya, Dirjen Aptika Samuel Abrijani Pangerapan menyampaikan tujuan diadakannya Workshop Literasi Digital.

"Workshop diadakan dengan empat pilar adalah sebagai kurikulum literasi media digital yang mampu menjadi bekal bagi masyarakat khususnya warga indonesia timur Papua dan Maluku," kata Samuel.

Infografis Journal_Fakta Tren Istilah Healing Bagi Pengguna Media Sosial
Infografis Journal_Fakta Tren Istilah Healing Bagi Pengguna Media Sosial (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya