Polisi: Duel Maut Pelajar SMP di Bogor Karena Adu Ilmu Kebal

Jasad ARS, pelajar SMP yang terlibat duel diautopsi di RS Kramatjati, Jakarta Timur.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 25 Nov 2017, 19:33 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2017, 19:33 WIB
Ilustrasi Perkelahian
Ilustrasi Perkelahian (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Bogor - ARS (16), seorang siswa SMP di Bogor, Jawa Barat meninggal setelah duel dengan pelajar sekolah lain. 

Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky mengatakan, kematian ARS disebabkan karena luka sabetan celurit oleh lawannya saat duel satu lawan satu.

"Korban terluka di bagian pinggang belakang, pinggul, lengan kanan atas dan bawah," sebut Dicky, Sabtu (25/11/2017).

Dia mengungkapkan, motif pertarungan tersebut untuk mengadu ilmu kekebalan dengan pelajar sekolah lain.

"Masing-masing 3 orang berkelahi satu lawan satu untuk ngadu ilmu. Karena korban tidak punya ilmu, akhirnya terkena sabetan celurit," ungkap Dicky.

ARS meninggal saat mendapat penanganan medis di Puskesmas Rumpin akibat luka sabetan celurit di bagian pinggang belakang, pinggul, lengan kanan atas dan bawah.

Sementara itu, polisi hingga kini belum menangkap pelaku duel antarpelajar SMP di Rumpin, Kabupaten Bogor, yang menewaskan ARS (16), Jumat 24 November 2017 sore. 

Kapolsek Rumpin Kompol Sudin Simangunsong mengatakan, pihaknya sudah mendatangi kediaman mendiang ARS di Kampung Nyuncung, Desa Kampung Sawah, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.

"Rumah keluarga korban sudah kami datangi bersama guru, ketua RT/RW setempat untuk memberi penjelasan," ujar Sudin di Bogor, Sabtu (25/11/2017).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Autopsi

Menurut Sudin, setelah diberi penjelasan oleh pihak kepolisian, pihak keluarga bersedia jenazah ARS diautopsi. Sebelumnya, pihak keluarga sempat keberatan jenazah diautopsi dan kematian remaja tersebut dianggap sebagai musibah.

"Awalnya memang menolak, tapi sekarang pihak keluarga korban sudah mengizinkan," terang Sudin.

Sudin mengatakan, untuk mengetahui detail penyebab kematian siswa kelas 3 SMP swasta di Kecamatan Rumpin itu, jasadnya akan diautopsi di RS Kramatjati, Jakarta Timur.

Autopsi ini dilakukan guna kepentingan penyidikan dan satu-satunya jalan untuk mengungkap kematian ARS usai duel satu lawan satu dengan pelajar SMP lainnya di Lapangan Leuwihalang, Kampung Leuwihalang, Desa Gobang, Rumpin.

"Tadi pagi sudah dibawa ke RS Kramatjati untuk diautopsi," kata Sudin.

Sejauh ini, lanjut Sudin, penyidik sudah memeriksa dua orang saksi, tapi pelaku belum ditangkap. "Pelaku sudah teridentifikasi. Intinya kami akan ungkap kasus ini sampai tuntas untuk memberi efek jera," terang Sudin.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya