Tolak Relokasi Bandara Baru, Warga dan Aparat Saling Dorong

Pengosongan lahan dan rumah untuk pembangunan bandara baru Yogyakarta di Kecamatan Temon diwarnai aksi penolakan.

oleh Rinaldo diperbarui 27 Nov 2017, 20:38 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2017, 20:38 WIB

Fokus, Yogyakarta - Puluhan petugas gabungan dari Angkasa Pura I, Polri, dan TNI mendatangi lokasi pengosongan rumah dan lahan untuk pembangunan bandara baru di Kecamatan Temon, Yogyakarta. Aksi saling dorong pintu rumah terjadi saat warga bertahan tak mau memberikan jalan untuk dilepas pintu rumahnya.

Seperti ditayangkan Fokus Sore Indosiar, Senin (27/11/2017), satu per satu rumah mulai diamankan petugas untuk melakukan pengosongan. Petugas melakukan berbagai cara untuk mengosongkan rumah seperti memutus jaringan listrik, menggali parit sedalam 2 meter menggunakan alat berat, dan melepas daun pintu yang terpasang.

Para pemilik rumah yang sejak awal menolak untuk direlokasi sudah pasang badan menghadang petugas yang memasuki kawasan perumahan. Adu mulut pun sempat terjadi hingga saling dorong karena proses negosiasi berlangsung alot. Pemilik rumah enggan menyerah begitu saja dan mengunci pintu.

Selain memutus jalur masuk dan keluar rumah dengan membuat kubangan, petugas mengerahkan alat berat untuk tumbangkan seluruh pohon. Pohon setinggi 5-7 meter langsung tumbang dengan sekali dorong. Dalam sekejap pekarangan sudah bersih rata tanah.

Warga yang menolak direlokasi pada akhir pekan nanti akan dikeluarkan secara paksa karena tanah sudah menjadi milik negara melalui pengambilan uang ganti rugi di Pengadilan Negeri Kulonprogo.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya