ASDP Gilimanuk Dirikan Posko Tanggap Darurat Gunung Agung

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang terdampak letusan Gunung Agung, ASDP menyiapkan 52 armada.

oleh Dewi Divianta diperbarui 28 Nov 2017, 16:31 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2017, 16:31 WIB
Pelabuhan Gilimanuk
Masyarakat memadati Pelabuhan Gilimanuk (Liputan6.com/ Dewi Divianta)

Liputan6.com, Jembrana - Pasca-penutupan Bandara Ngurah Rai, penumpang di Pelabuhan Gilimanuk meningkat drastis. Sejak sore, jumlah kendaraan seperti bus, travel, mobil pribadi, dan truk mulai mengalami peningkatan. Parkir pelabuhan cepat penuh dan terjadi antrean di loket tiket.

Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahono mengatakan, sesuai prediksi memang lonjakan akan terjadi.

"Sesuai hasil rapat di otoritas Bandara Ngurah Rai, penumpang pesawat telah disiapkan 100 bus, yakni 40 dari Damri dan 60 bus dari Organda," ujar dia kepada Liputan6.com, Jembrana, Selasa (28/11/2017).

Heru mengaku, ASDP sudah mengoperasikan kapal sebanyak 32 armada. Tapi, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pihaknya sudah menyiapkan 52 armada.

Tak hanya itu, ASDP juga membuat Posko Tanggap Darurat Gunung Agung. Posko tersebut diperuntukkan bagi pengguna jasa yang ingin beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan.

"Posko Tanggap Darurat itu memang kita buat untuk pengguna jasa atau wisatawan, baik yang ingin beristirahat maupun yang menunggu jemputan," ucap dia.

Sementara itu, Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, Kompol Nyoman Subawa ikut mengatur kendaraan di pelabuhan. Dia mengaku lonjakan penumpang di Pelabuhan Gilimanuk lantaran serbuan penumpang dari Bandara Ngurah Rai.

"Lonjakan kendaraan terjadi karena banyak kendaraan pengangkut penumpang pesawat lewat jalur darat karena Bandara Ngurah Rai tutup," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Perpanjangan Penutupan

Erupsi Gunung Agung yang masih terjadi hingga saat ini menyebabkan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, ditutup untuk 24 jam ke depan atau hingga pukul 07.00 Wita, 29 November 2017 berdasarkan NOTAM R A4274/17.

Keputusan tersebut berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Erupsi Gunung Agung yang dilaksanakan oleh Komunitas Bandar Udara, seperti Otoritas Bandara Wilayah IV, Airlines, Ground Handling, Airnav Indonesia, serta BMKG dini hari ini pada pukul 00.00 Wita.

Meteorological watch office pada pukul 23.10 Wita, telah menerbitkan berita meteorologi significant untuk penerbangan yang didasarkan dari informasi: pengamatan dari Volcanic Ash Advisory Centre Darwin, bahwa semburan Vulcanic Ash dari Gunung Agung telah mencapai pada ketinggian 30.000 kaki, bergerak ke arah selatan-barat daya dengan kecepatan 5-10 knots dan masih mengarah ke Bandara I Gusti Ngurah Rai.

"Perpanjangan penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk 24 jam ke depan dilakukan karena mempertimbangkan ruang udara bandara yang masih tertutup oleh sebaran Vulcanic Ash Gunung Agung sesuai dengan ploting Volcanic Ash Advisory Centre," kata Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero), Israwadi, dalam keterangan resminya, Selasa (28/11/2017).

"Hal ini harus dilakukan demi menjaga keselamatan penerbangan meskipun hasil Paper Test, yang dilakukan hingga pukul 00.00 Wita, hasilnya NIL Vulcanic Ash di bandara," dia menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya