DPD Izin ke Jokowi Calonkan Airlangga Jadi Ketum Golkar

Ketua DPD I Golkar Dedi Mulyadi mengatakan rencana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) partai beringin dibahas dalam pertemuan ini.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 30 Nov 2017, 13:11 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2017, 13:11 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. (Foto: Humas Menperin)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto jadi calon Ketua Umum Golkar. (Foto: Humas Menperin)

Liputan6.com, Bogor - Pengurus DPD I Partai Golkar bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/11/2017).

Ketua DPD I Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, rencana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) partai beringin dibahas dalam pertemuan ini.

Para pengurus DPD I Golkar juga meminta izin Jokowi untuk mencalonkan Airlangga Hartato sebagai calon Ketua Umum Golkar. Pasalnya, kini Airlangga masih menjabat Menteri Perindustrian di Kabinet Kerja.

"Sekaligus Pak Airlangga kan pembantu Presiden, kita minta izin agar bisa dicalonkan sebagai Ketua Umum Golkar dan Presiden mengizinkan," jelas Bupati Purwakarta itu ketika dihubungi Liputan6.com, Kamis (30/11/2017).

Sebelumnya, Airlangga Hartarto telah mendapat restu dan izin dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk maju sebagai calon Ketua Umum Golkar. Izin itu diperoleh usai bertemu Presiden, Jumat, 24 November lalu di Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Jokowi secara tidak langsung juga mengaku memberikan restu kepada Airlangga untuk menjadi Ketum Partai Golkar.

Terkait Munaslub, menurut Dedi, Jokowi menyerahkan hal tersebut pada internal Partai Golkar. Sebab, Munaslub merupakan kewenangan partai berlambang beringin.

"Presiden secara penuh menyerahkan sepenuhnya kepada DPD 1 Golkar untuk melakukan langkah-langkah di Partai Golkar," pungkas Dedi.

Kandidat Lain

Tak hanya Airlangga yang menjadi kandidat Ketua Umum Golkar. Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham mulai mengindikasikan kesiapannya menjadi pemimpin tertinggi partai berlogo beringin. Ia digadang menjadi salah satu kandidat kuat pengganti Setya Novanto, Ketua Umum Golkar yang tengah ditahan KPK.

Perpindahan pucuk pimpinan Golkar terbuka setelah menguatnya wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

"Kalau itu ya dikehendaki oleh seluruh keluarga besar Partai Golkar, utamanya para pimpinan tingkat provinsi dan kabupaten atau kota dan ada ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, maka tentu saya siap," ujar Idrus Marham di Jakarta, Rabu (29/11/2017).

Ia mengaku siap maju menjadi Calon Ketua Umum (Caketum) apabila musyawarah nasional luar biasa atau munaslub jadi diselenggarakan. Idrus menyatakan, memiliki komitmen membesarkan Partai Golkar.

Idrus mengatakan, telah membuktikan dengan kiprahnya selama ini berada dalam partai berlambang beringin ini. Biar terpilih, Idrus berencana melanjutkan sisa kepemimpinan Setya Novanto.

Sebab, Golkar akan menghadapi agenda politik besar Pilkada Serentak 2018 dan Pilpres 2019 mendatang. Idrus ingin mempersiapkan Golkar menyambutnya.

"Yang namanya melanjutkan berarti seluruh program, seluruh kegiatan kepengurusan yang ada harus kita efektifkan sedemikian rupa untuk melakukan gerakan yang ada," jelas Idrus Marham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya