Liputan6.com, Lumajang - Gunung Semeru mengalami gempa letusan dan guguran yang merupakan aktivitas dalam status waspada. Namun demikian, Pusat Volkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Lumajang menyebut aktivitas gunung aktif tersebut masih tergolong aman.
"Saat ini statusnya masih waspada level II," ujar Petugas Pengamat Gunung Api Semeru, Liswanto saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (3/12/12).
Baca Juga
Liswanto menjelaskan, aktifitas letusan gunung api tertinggi di pulau jawa ini justru mengalami penurunan dalam sebulan terakhir, jika sebelumnya jumlah letusan mampu mencapai 100 kali, dalam bulan November menurun dibawah 100 kali.
Advertisement
Meski begitu, aktivitas di sekitar gunung semeru masih tergolong normal, hanya saja karena memasuki musim penghujan, warga yang biasa beraktivitas di lereng gunung diminta untuk tetap waspada.
"Yang perlu mendapat perhatian lebih adalah aktivitas penambangan pasir di 3 daerah aliran sungai, karena sering terjadi lahar hujan yang membawa material vulkanik berupa pasir dan batu," ucap Liswanto.
Liwanto juga mengatakan Gunung Semeru masih dibuka untuk umum, namun batas pendakian hanya sampai kali mati saja.
Sedangkan bagi masyarakat setempat disarankan tidak melakukan aktivitas di radius 4 kilometer dari puncak Gunung Semeru. Menurut dia, awan panas sewaktu-waktu dalam kondisi saat ini.
"Sementara bagi masarakat yang bermukim didekat bantaran sungai harus selalu waspada terhadap bahaya Banjir, dikawatirkan dipuncak terjadi hujan lebat," ujarnya.
Terjadi Gempa Letusan
Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Wawan Hadi mengatakan, Gunung Semeru mengalami gempa letusan dan guguran yang merupakan aktivitas gunung api dalam status waspada.
"Kami menerima laporan setiap harinya terkait dengan aktivitas gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mpdl) itu dari petugas pos pengamatan gunung api Semeru di Gunung Sawur," kata Wawan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu 2 Desember 2017.
Menurut dia, berdasarkan data aktivitas Gunung Semeru pada 1 Desember 2017 terekam secara visual gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II, dan asap kawah nihil, kemudian cuaca cerah, berawan, mendung.
"Gunung Semeru mengalami gempa letusan sebanyak satu kali dengan amplitudo 23 milimeter berdurasi 50 detik, gempa guguran sebanyak 25 kali dengan amplitudo 2-11 berdurasi 30-80 detik, embusan sebanyak delapan kali dengan amplitudo 4-10 milimeter berdurasi 23-88 detik, satu kali gempa vulkanik dalam, dan delapan kali gempa tektonik jauh," tutur Wawan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement