Longsor Bukit 300 Meter di Pacitan Timbun Pasutri Lansia

Warga yang dibantu enam personel TNI AD dari Blitar berusaha menggali material longsor berupa batu yang berukuran sangat besar.

oleh Muhammad Ali diperbarui 04 Des 2017, 20:59 WIB
Diterbitkan 04 Des 2017, 20:59 WIB

Liputan6.com, Pacitan - Badai cempaka yang melanda Pacitan, Jawa Timur masih menyisakan duka. Usai banjir surut, warga memulai proses pencarian pasangan suami istri, Mbah Sirto dan Mbah Sipon, warga Desa Ketro, Kecamatan Tulakan.

Seperti ditayangkan Liputan6 Petang SCTV, Senin (4/12/2017), diduga jenezah keduanya masih tertanam longsor dari bukit setinggi 300 meter di belakang rumahnya.

Minimnya jumlah petugas dan rawannya lokasi menyulitkan proses evakuasi yang dilakukan dengan peralatan seadanya.

Warga yang dibantu enam personel TNI AD dari Blitar berusaha menggali material longsor berupa batu yang berukuran sangat besar, batang pepohonan serta puing-puing bangunan rumah yang amblas.

Sementara di Kecamatan Arjosari, sekitar 760 siswa SMP Negeri 1 terpaksa mengikuti ujian akhir semester (UAS) di sebuah masjid. Karena sekolah mereka rusak parah diterjang banjir bandang dan tanah longsor.

Para siswa mengaku susah berkonsentrasi karena harus duduk berdesakan dengan fasilitas seadanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya