Liputan6.com, Bogor - Kelangkaan gas 3 kilogram hampir merata terjadi di Kota dan Kabupaten Bogor. Kelangkaan yang sudah terjadi sepekan terakhir ini membuat masyarakat menjerit tidak bisa memasak.
Menurut Suherni, warga Pamoyanan, Bogor Selatan, Kota Bogor, kelangkaan merata hingga di pangkalan resmi. Dalam empat hari terakhir, warga semakin menjerit akibat kelangkaan elpiji ini.
"Kami kesulitan, di tingkat pengecer sampai agen gas kosong," kata Suherni, Selasa (5/12/2017).
Advertisement
Sejumlah warga ada yang mencari tabung ke wilayah kecamatan lain. Sebelumnya diakui Suherni, rata-rata warga berkeliling kampung bahkan sampai ke keecamatan lain, namun tidak menemukam satu pun warung maupun agen yang menjual gas.
"Semua habis, kami pun mencari sampai ke SPBU, sama, habis juga," katanya.
Kelangkaan ini juga dikeluhkan pemilik warung bernama Sulastri. "Kasihan ibu-ibu, jauh-jauh mana sambil nenteng gas kosong nggak tahunya pada habis," ungkap Sulastri.
Tak hanya di Kota Bogor, kelangkaan gas 3 kg juga dilaporkan terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Bogor seperti di Kecamatan Tamansari, Cijeruk, Cigombong, Ciawi, Sukaraja, dan Cileungsi.
Jika pun ada, harganya melebihi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan yakni dari Rp 16.000 menjadi Rp 21.000-Rp 25.000.
"Kemarin terpaksa beli sama yang ngider pake motor harganya Rp 25.000," kata Resha warga Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.
Ketua Hiswana Migas wilayah Bogor, Bahriun, mengatakan kelangkaan sudah terjadi sejak pekan lalu dan disebabkan beberapa faktor, antara lain cuaca buruk, dan tingginya permintaan.
"Karena kemarin libur panjang ditambah banyak yang hajatan gas jadi langka," ucap Bahriun.
Namun begitu, kata dia, sejak Senin kemarin Pertamina sudah melakukan operasi pasar di beberapa wilayah di Bogor.
"Setiap hari kami akan pasok 3000 tabung," kata Bahriun.
Â
Operasi Pasar
Menurutnya, operasi pasar ditujukan bagi masyarakat kurang mampu. "Membelinya pun harus memperlihatkan KTP dulu, jadi betul-betul tepat sasaran," kata dia.
Sementara bagi masyarakat mampu disarankan membeli gas elpiji 5,5 kg dan 12 kg, serta 50 kg untuk hotel dan restauran.
"Pertamina menyediakan produk nonsubsidi seperti Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg," ungkapnya.
Sementara adanya operasi pasar gas 3 kg di beberapa wilayah Kota Bogor langsung diserbu warga yang sudah kehabisan gas sejak tiga hari lalu.
Mulai tua muda, hingga anak-anak rela mengantre sejak pagi untuk mendapatkan gas bersubsidi ini. Antrean panjang juga menimbulkan kemacetan seperti di kawasan Pasar Bale Kambang, Bogor Selatan.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement