Komisi I: Tahun Politik Jadi Tantangan Panglima TNI Baru

Harapan masyarakat luas untuk panglima TNI yang baru adalah menjaga sinergitas dengan institusi penegak hukum untuk kelancaran pilpres nanti

oleh Taufiqurrohman diperbarui 05 Des 2017, 19:40 WIB
Diterbitkan 05 Des 2017, 19:40 WIB
PHOTO: Malam Anugerah KASAU Awards 2017 untuk Jurnalis
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kanan) menerima Piagam Penghargaan MURI dari Jaya Suprana dalam acara malam Anugerah Jurnalistik KASAU Awards 2017 di Jakarta, Sabtu (25/11). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto akan segera menghadapi uji kepatutan dan kelayakan di DPR. Ini merupakan langkah lanjutan setelah Presiden Joko Widodo menyerahkan surat usulan nama pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan memasuki masa pensiun.

Tantangan pertama Marsekal Hadi jika resmi menjabat Panglima TNI ialah menghadapi tahun politik pilkada serentak 2018 serta Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019.

Anggota Komisi I DPR, Evita Nursanty, memandang, kredibilitas dan profesionalitas Marsekal Hadi akan mampu menjalani tahun politik tersebut dengan baik.

"Dalam jangka pendek ini betul ada tahun politik, yakni pilkada dan pemilu. Saya melihat bagaimana (sosok) panglima TNI yang baru dapat menjalankan sinergisitas soliditas dengan Polri dan BIN dalam mendukung keamanan dan ketertiban, sehingga tahun politik ini berjalan dengan baik," kata Evita kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (5/12/2017).

Menurut Evita, harapan masyarakat luas untuk panglima TNI yang baru adalah menjaga sinergitas dengan institusi penegak hukum untuk kelancaran pesta demokrasi nanti.

"Khususnya di daerah-daerah yang memiliki potensi gangguan. Kemudian kota berharap panglima TNI juga dapat memelihara semangat perjuangan di dalam TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional yang kuat, solid dan disegani dunia," ujar dia.

 

Rotasi Normal

Politikus PDIP ini mengingatkan, pergantian posisi panglima TNI itu hal yang wajar, apalagi Jenderal Gatot Nurmantyo akan memasuki pensiun.

Ia menambahkan, tantangan Marsekal Hadi selain memasuki tahun politik, yang paling utama adalah bagaimana meneruskan dalam menjalankan tugas pokok TNI dalam menegakkan kedaulatan negara.

“Serta mempertahankan keutuhan wilayah, dan melindungi keselamatan bangsa dalam berbagai dimensi dan ikut dalam pemeliharaan perdamaian regional dan internasional. Itu punya dimensi yang luas termasuk dalam konteks alutsista, profesionalisme, maupun peningkatan kesejahteran prajurit TNI,” beber Evita.

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto diusulkan menjadi calon tunggal panglima TNI oleh Presiden Jokowi untuk menggantikan Gatot Nurmantyo yang akan pensiun pada Maret 2018.

Saksikan vidio pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya