Jenderal Gatot Pamitan: Saya Mohon Maaf kalau Ada Salah

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan permohonan maaf jika selama menjabat sebagai Panglima TNI ada banyak kesalahan.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 07 Des 2017, 16:58 WIB
Diterbitkan 07 Des 2017, 16:58 WIB
Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo meninjau Geladi Resik HUT ke-72 TNI di Cilegon, Banten, Selasa (3/10). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan permohonan maaf jika selama menjabat sebagai Panglima TNI ada banyak kesalahan. Hal itu disampaikannya saat berpamitan di depan ratusan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

"Sebagai manusia biasa, saya mohon maaf kalau selama memimpin kalian ada salah dan khilaf," tutur Gatot di Markas Kopasus Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (7/12/2017).

Gatot Nurmantyo menyatakan, semua yang dilakukannya selama ini semata-mata karena kecintaannya kepada TNI dan bangsa Indonesia. Dia pun meminta para prajurit dapat meneruskan semangat dan perjuangannya.

"Saya yakin, sampai kapan pun kalian akan tetap menjadi prajurit yang tak hanya hebat, tapi juga menjunjung tinggi saptamarga dan sumpah prajurit," jelas dia.

Dia pun yakin prajurit TNI tidak akan mampu dibeli untuk kepentingan apa pun. Jiwa dan raga mereka pada dasarnya sudah lebur dengan tanggung jawab menjaga keutuhan negara.

"Ingat, kepentingan kalian hanyalah menjaga tegak kokohnya NKRI. Dan menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan segala-galanya," ujar Gatot Nurmantyo menandaskan.

Pesan Gatot

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berpamitan pada masa akhir jabatannya kepada prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopasus). Dalam kesempatan itu, Gatot meminta agar prajurit TNI paham bahwa mereka harus netral dalam kondisi politik saat ini.

"Ingat TNI harus netral. Tidak ada kata lain," tutur Gatot di Markas Komando Kopasus Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (7/12/2017).

Menurut Gatot Nurmantyo, prajurit harus ingat perintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi bahwa TNI harus menyerahkan jiwa raganya untuk negara.

"Dan ada saat saya dengan Presiden di Akademi Kepolisian RI. Berkumpul Kapolres, Kapolda, pejabat kepolisian. Perintah Presiden, TNI Polri politiknya adalah politik negara. Semua didedikasikan untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," jelas dia.

Dia menegaskan, TNI jangan sampai ikut terbawa dalam arus suasana politik yang belakangan ini kuat, terlebih menjelang Pemilu 2019 nanti. Mereka harus dapat menjaga ketertiban di masyarakat dan saling bekerja sama dengan Polri meredakan ketegangan politik yang muncul.

"Tujuannya agar pesta demokrasi berjalan tenang dan tidak ada riak-riak," Gatot Nurmantyo menandaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya