Lagi, Seorang Pria Diamankan Saat Coba Menerobos Istana

Insiden orang mencoba menerobos pengamanan Istana Presiden ini bukan pertama kali terjadi.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 19 Des 2017, 15:04 WIB
Diterbitkan 19 Des 2017, 15:04 WIB
Presiden Jokowi dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono menggelar pertemuan di Istana
Presiden Jokowi dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono menggelar pertemuan di Istana (Liputan6.com/ Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi percobaan menerobos Istana Kepresidenan kembali terjadi. Kali ini, seorang pria berinisial IR diamankan petugas lantaran berusaha menerobos Istana Presiden, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin 18 Desember 2017 siang.

"Benar. Sudah diserahkan ke Bareskrim Mabes Polri tadi malam," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (19/12/2017).

Hanya saja Roma enggan merinci mengenai kronologis kejadian tersebut. Belum diketahui secara pasti apa motif pria tersebut nekat menerobos ke Istana Presiden.

Insiden orang mencoba menerobos pengamanan Istana Presiden ini bukan pertama kali terjadi. Beberapa kasus serupa pernah terjadi sebelumnya.

Seorang pria tanpa busana diamankan petugas Paspampres di sekitar pagar Istana Presiden, Jakarta Pusat pada 28 Agustus 2017. Pria berinisial BS itu diduga mengalami gangguan jiwa.

Aksi serupa kembali terjadi pada 13 November 2017. Saat itu, pria berinisial BT yang diduga mengalami gangguan kejiwaan bahkan sempat menantang petugas dan mengaku sebagai simpatisan kelompok radikal ISIS.

 

Sakit Jiwa

Polda Metro Jaya Tetapkan Firza Husein Sebagai Tersangka-Jakarta- Johan Tallo-20170516
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono memberikan keterangan pers terkait status tersangka Firza Husein di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/5). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pelaku penerobosan Istana Presiden sebelumnya terindikasi punya masalah kejiwaan. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, BT diduga mengalami depresi saat mencoba menerobos pos penjagaan Paspampres di Istana. Apalagi dia diketahui pernah memiliki riwayat sakit jiwa.

"Kakak pelaku sudah kita hubungi. Kakaknya menyampaikan bahwa tahun 2016 yang bersangkutan (BT) pernah berobat di RSJ (rumah sakit jiwa) di Banyumas selama tiga bulan," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Selasa 14 November 2017.

Berdasarkan informasi yang beredar, BT sempat mengaku sebagai simpatisan kelompok radikal ISIS. Dia juga sempat melawan petugas saat diamankan.

Namun, Argo membantah BT merupakan simpatisan kelompok ekstremis itu. "Setelah kita periksa, tidak pernah menyampaikan dia adalah dari kelompok ISIS. Sekarang masih diperiksa di Polsek Gambir," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya