Liputan6.com, Jakarta Menghadapi lonjakan penumpang selama masa libur panjang natal dan tahun baru 2018, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) melalui sekolah-sekolah transportasi mengikutsertakan para taruna memantau Posko Angkutan Natal dan Tahun Baru 2018 dan secara langsung membantu kegiatan tersebut. Balai Pendidikan dan Pelatihan (BP2) Penerbang Banyuwangi, misalnya, sejak Senin (18/12/2017) melakukan Air Patrol setiap hari selama masa Posko angkutan Nataru. Dengan menggunakan pesawat latih mereka memantau lalu lintas kota Banyuwangi dan Pelabuhan Penyeberangan Ketapang dari ketinggian 1000 kaki, serta menugaskan para taruna untuk membantu di Posko Nataru Bandara Blimbing Sari, Banyuwangi.
Sekolah Tinggi Penerbang Indonesia (STPI) Curug juga menurunkan taruna untuk monitoring dan pemantauan Angkutan Nataru di Badara Halim Perdana Kusuma.
Baca Juga
“Mereka membantu update data keberangkatan dan kedatangan dan memberikan informasi kepada para penumpang,” ujar Capt. Novyanto, Kepala STPI.
Advertisement
Begitu juga dengan Matra Udara, Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan. Mereka menurunkan para pegawai dan tim medis untuk membantu posko Nataru di Bandara Kuala Namu. Di waktu yang bersamaan, ATKP Makassar, mengikutsertakan para taruna membantu Posko Nataru di Badara Sultan Hasanudin Makassar. Berikutnya, adalah Politeknik Penerbangan Surabaya, yang juga ikut membantu penyelenggaraan angkutan Nataru di Bandara Juanda.
Dari sekolah Matra Laut, Politeknik Pelayaran Surabaya, misalnya, juga ikut menugaskan para taruna membantu kelancaran Angkutan Nataru di pelabuhan Tanjung Perak. Balai Diklat Pelayaran Padang Pariaman juga menurunkan para taruna membantu penyelenggaraan angkutan Nataru. Mereka disebar ke beberapa tempat, yaitu Pelabuhan Teluk Bayur, Bandara Internasional Minangkabau, dan memantau Kapal Perintis.
Selain itu, para taruna Balai Diklat Pelayaran Minahasa Selatan juga membantu kegiatan debarkasi dan embarkasi penumpang KM Labobar di pelabuhan penumpang dengan melakukan pemeriksaan tiket serta pengecekan bagasi. Dari timur Indonesia, para Taruna Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Sorong, juga ikut membantu posko angkutan Nataru di Pelabuhan Sorong.
Taruna transportasi darat juga turut berpartisipasi, seperti Taruna Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) Palembang dan Poloteknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) Tegal. BP2TD Palembang menurunkan 32 taruna yang berdomisili di Palembang untuk memantau kedapatan arus Nataru, sedangkan PKTJ Tegal melakukan kegiatan Posko Nataru sejak Jumat (22/12/2017) di tiga Posko, yaitu Posko Terminal Tegal, Stasiun Tegal, dan Posko Brebes Timur di Rumah Singgah Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Masing-masing posko diisi oleh dua Taruna dan satu Pegawai Pendamping untuk memantau dan membantu kelancaran arus pada Nataru tahun ini.
Keikutsertaan taruna transportasi dalam membantu posko angkutan penumpang berlaku di masa-masa libur panjang. Tak hanya sebatas saat Natal dan Tahun Baru, tetapi mereka juga ikut membantu terselenggaranya posko angkutan penumpang saat arus mudik dan arus balik pada Hari Raya Idul Fitri (Lebaran).
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Djoko Sasono, mengonfirmasi tentang kegiatan yang dilakukan lembaga yang berada di bawah binaan Badan yang dia pimpin.
“Betul, saya perintahkan semua sekolah di bawah BPSDM Perhubungan untuk terlibat aktif dalam rangka membantu kelancaran Angkutan Natal dan Tahun Baru 2018 di simpul-simpul transportasi seperti Bandar Udara, Pelabuhan dan Terminal angkutan jalan,” ucapnya.
Djoko menyampaikan bahwa dirinya sangat mendukung kegiatan semacam itu. Dengan ikut berpartisipasi pada posko angkutan Nataru, para taruna dapat langsung mempraktikkan teori dari pendidikan yang mereka dapatkan di kelas. Selain itu, mereka juga dapat melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat dengan turun langsung di tengah masyarakat yang menbutuhkan.
"Saya mendukung karena ini wujud kepedulian kepada masyarakat," kata dia.
Djoko juga mengungkapkan bahwa keterlibatan Taruna dalam kegiatan tersebut sangat membantu pembentukan karakter para peserta diklat tersebut.
“Buat taruna dan taruni tentu saja positif, ini juga menjadi wadah bagi mereka belajar melayani, karena nantinya mereka akan melayani pengguna transportasi, di kampus-kampus kita selalu menanamkan service culture kepada para taruna," ujarnya.
Tidak hanya itu, Djoko juga menjelaskan tentang program Pesiar Peduli yang ada di kampus-kampus transportasi.
"Untuk membangun kepedulian kepada masyarakat, di sekolah-sekolah itu ada Program Pesiar Peduli, dimana di akhir pekan para taruna melakukan kegiatan sosial di wilayah sekitar kampus masing-masing, ini salah satu upaya dalam membentuk karakter mereka,” pungkasnya.
(*)