Liputan6.com, Jakarta Minggu sore, 31 Agustus 2017. Sisa-sisa hujan lebat yang sebelumnya mengguyur Ibu Kota masih terlihat di Lapangan Parkir Jalan MH Thamrin 10, Jakarta Pusat. Namun, itu tak mengurangi semangat ratusan pasangan yang akan mengikuti acara nikah massa yang digelar Pemprov DKI Jakarta.
Rencananya, acara akan dimulai pukul 20.00 WIB. Namun, sejak sore para pasangan nikah massal sudah memadati lokasi acara di Lapangan Parkir Jalan MH Thamrin itu. Mobil dengan beragam hiasan silih berganti datang membawa peserta nikah massal yang mencapai 500 pasangan ini.
Mereka kemudian memenuhi tenda untuk akad nikah karena pasangan ini sudah lengkap dengan dandanan dan baju pengantin. Waktu yang tersisa pun dimanfaatkan untuk berfoto di panggung pelaminan.
Advertisement
"Mumpung belum ramai, nanti malam pasti antre panjang," ujar salah satu calon pengantin, Rama (23) kepada Liputan6.com, Minggu (31/12/2017) petang.
Rama beserta calon istrinya nampak santai berpose berbagai gaya, tak lupa ia mengajak keluarganya juga untuk berfoto bersama. "Ayo cepat, ada yang nunggu (antre) foto di sini," ucapnya.
Sementara di sebelah kanan panggung, nampak calon pengantin lain sudah menunggu giliran untuk berfoto di pelaminan.
Rama yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi ojek itu mengaku senang dengan adanya acara tersebut. "Apalagi dapat emas juga he.. he.. he..," ucapnya.
Kegembiraan juga dirasakan pengantin asal Cakung, M. Hasan Abidin (51) dan Ipah (39). Bahkan, mereka diantar jemput pihak kelurahan dari rumah menuju salon hingga ke lokasi nikah masal.
"Kita seperti anak emas, diantar jemput naik mobil mewah, tinggal duduk manis," kata Hasan.
Dia mengaku tidak mengeluarkan uang sepeser pun untuk ikut acara nikah masal hari ini. "Kita gratis semua, ke salon tinggal duduk dibayari, baju juga," ucapnya.
Menurut Hasan, acara nikah massal sangat membantu pasangan yang kesulitan mengurus syarat yang diminta negara agar pernikahan menjadi sah.
"Mempermudah birokrasi saya, pernikahan kedua. Problemnya surat menyurat, saya sudah nikah agama saja. Ini istilahnya jalan tol nikah," katanya.
Ia berharap, acara nikah massal dapat dilakukan tiap tahun, tidak hanya tahun ini saja. "Mohon jangan sekali, bila perlu tiap tahun. Banyak warga yang terbantu," harapnya.
Malu Ikut Nikah Massal
Pemandangan berbeda juga nampak pada acara nikah massal yang digelar Pemprov DKI tepat pada malam pergantian tahun. Bila sebagian besar pengantin masih berusia muda, salah satu peserta nikah massal adalah Kakek Boman Husin (66), warga Kelurahan Kelapa Dua Wetan.
Dia mengaku semula enggan ikut acara nikah massal di malam tahun baru ini. "Saya malu kan awalnya, sudah (berumur) gini kan," kata Boman di lokasi.
Ia bersama istrinya Entur Masuroh (43) sudah menikah secara agama selama 10 tahun. Namun, karena ada masalah administrasi hingga kini ia belum menikah secara resmi di catatan sipil. Beruntung, Boman terus dibujuk oleh petuga kelurahan untuk mau ikut nikah massal ini.
"Orangnya gigih ngajakin, ayo pak ayo, dia bolak-balik datang. Akhirnya saya mau juga ikut," katanya.
Adanya nikah massal gratis, menurut Boman, sangat membantu warga yang kesulitan untuk menikah arau sulit mengurus hal administrasi.
"Bangus banget menolong warga yang mau kawin tapi tidak mampu, atau tidak ada surat, semua diurusin," ucapnya.
Ia yakin, pasangan yang berusia sama dengan dirinya masih banyak yang belum menikah di catatan sipil, namun malu untuk ikut dalam acara serupa.
"Banyak yang masih malu-malu, tapi kalau dibujuk mereka pasti mau," tandas Boman.
Akhirnya, nikah massal pun digelar dengan disaksikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno. Tak hanya memberi sambutan, Anies-Sandi juga menjadi saksi nikah dua orang pasangan pengantin.
"Alhamdulillah, sah," kata Anies.
Dalam sambutannya, Anies mengatakan, nikah massal ini merupakan kebaruan dalam merayakan tahun baru. Ia menyebut nantinya warga tak hanya menyambut tahun baru melainkan juga pasangan baru.
"Setiap malam tahun baru kita berkumpul dan menyambut tahun berikutnya, kita bukan hanya menyambut tahun baru tapi juga menyambut pasangan baru di jakarta," ucap Anies.
Kepada pasangan suami istri yang baru dinikahkan, Anies menyatakan event nikah massal ini juga merupakan kesempatan bagi Pemprov untuk menunaikan kewajibannya terutama bagi warga kurang mampu. Ia juga mendoakan agar pengantin menjadi pasangan yang langgeng.
"Kewajiban kami memastikan warga Jakarta mendapat pengakuan sebagai suami istri sehingga memudahkan proses administrasi ke depannya. Semoga menjadi pasangan yang sakinah, mawadah, warohmah," terang Anies.
Advertisement
Gratis dan Dapat Emas
Acara nikah massal ini memang menarik minat banyak pihak. Sebab, selain gratis, para peserta juga mendapat hadiah emas dan uang tunai. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengungkap, acara nikah massal tersebut telah mendapat banyak donasi. Salah satunya adalah PT Antam yang menjadi salah satu penyumbang besar.
"Alhamdulillah, walaupun kemarin angkanya masih di Rp 25 juta. Namun, ternyata di penghujung, PT Antam berpartisipasi memberikan 490 keping emas, jadi semua (kekurangan) dapat tertutup," jelas Sandiaga di rumah dinasnya, Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, Sabtu (30/12/2017).
Setiap pasangan yang ikut nikah massal tersebut akan mendapat mahar berupa 1 gram emas dan tabungan sebesar Rp 200 ribu dari Bank Mandiri Syariah.
Masing-masing pasangan pun dibebaskan untuk memilih bentuk keping emasnya nanti. Keping emas tersebut bisa dalam bentuk digital ataupun sertifikat. Sebab, pemberian keping emas hanya dilakukan secara simbolis atau seremonial.
Sandiaga berharap pasangan yang ikut acara nikah massal dapat terus bertambah. "Jumlah pasangan nikah massal sudah sekitar 500 orang. Semoga nantinya bisa terus bertambah," ucap Sandiaga.
Pihak Pemprov DKI berharap dengan adanya nikah massal gratis berhadiah ini bisa melengkapi kebahagian pasangan yang sebelumnya sjudah menikah secara agama namun belum memenuhi syarat administrasi.
"Melalui nikah masal itu, kami menginginkan agar setiap pasangan yang menikah memiliki kelengkapan surat atau administrasi yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama (KUA), bukan hanya melangsungkan pernikahan secara syariat," kata Asisten Pemerintahan Sekda DKI Bambang Sugiyono di Jakarta, Minggu (31/12/2017).
Untuk menunjang acara tersebut, menurut dia, Pemprov DKI Jakarta menyiapkan sebanyak 110 penghulu yang akan mengurus surat-surat administrasi pernikahan bagi seluruh mempelai.
"Akan ada kurang lebih 500 pasangan yang akan mengikuti acara nikah massal tersebut. Dari tiap-tiap kelurahan, terdiri dari dari dua pasangan. Dalam acara itu, kami juga siapkan 110 penghulu," ujar Bambang.
Maka, jadilah malam pergantian tahun kali ini menjadi rahmat yang berlipat dari hampir 500 pasangan suami-istri yang menikah massal.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Â