Deddy Mizwar: Dosa Apa Saya pada PKS?

Bakal calon gubernur Jawa Barat (Jabar) Deddy Mizwar kehilangan dukungan dari PKS dalam Pilkada Jabar 2018. Kenapa?

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 01 Jan 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2018, 19:00 WIB
Tiga Partai Dukung Deddy Mizwar-Syaikhu di Pilgub Jabar
Tiga Partai Dukung Deddy Mizwar-Syaikhu di Pilgub Jabar

Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon gubernur Jawa Barat (Jabar) 2018 Deddy Mizwar kehilangan dukungan dari PKS dalam Pilkada Jabar 2018. Partai Dakwah itu memilih meninggalkan Deddy Mizwar dan berkoalisi dengan Partai Gerindra mendukung Sudrajat-Ahmad Syaikhu.

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menguak alasan partainya menceraikan Deddy Mizwar.

"Ttg INFO BENAR yg saya sampaikn bhw Demiz ada komitmen/kontrak politik dg PD unt menangkn capres PD, info tsb kami dapat dari 2 pihak yg sangat dipercaya olh Demiz. Bliau jg tak bantah statemen saya;baik yg dipublik atau yg saya kirim ke Beliau via WA. Detilnya bisa ke Demiz jg," tulis hidayat di akun twitternya @hnurwahid yang dikutip Liputan6.com, Senin (11/1/2018).

Hidayat Nur Wahid juga mengunggah kontrak politik antara Wakil Gubernur Jabar yang karib disapa Demiz itu dan Partai Demokrat.

"Bang @Deddy_Mizwar_ berikut Pakta Integritas, ya Abang tandatangani, yg pd point 3 jelas menyebutkn ttg komitmen Demiz unt gerakkan mesin Partai unt memenangkan Presiden/Wakil Peesiden yg diusung olh Partai Demokrat. Dokumen ini kami dapat dari 2 sumber yg sangat dekat dg Antum," ungkap Hidayat.

Menanggapi hal tersebut, Dedy Mizwar mempertanyakan kesalahan apa yang telah dibuatnya kepada PKS atas kontrak politik tersebut.

"Hehe kalo dokumen itu yg dimaksud mk dosa apa yg sy lakukan pd PKS.bukankah Ustadz sbg kader PKS juga harus mendukung capres/cawapres yg diusung PKS?" tulis Demiz di akun twitternya, @Deddy_Mizwar_.

Jawaban Hidayat Nur Wahid

Hidayat Nur Wahid: UUD Beri Kekuasaan Tertinggi Kepada Rakyat
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) memaparkan UUD Tahun 1945 telah mengalami perubahan empat kali tahap.

Merespons kicauan Demiz, Hidayat langsung memberi klarifikasi.

"Bisa disebut kapan&dimana saya menyebut itu sbg“dosa” Bang Demiz? He he he. Saya menyebut itu sbg pilihan politik Bang Demiz yg kami hormati. Sbgmn sewajarnya juga bila Bang Demiz hormati sikap politik kami di PKS ttg dukungan thd Capres/Cawapres nanti," jawab Hidayat.

Ia juga menjelaskan, tujuannya membeberkan kontrak politik Demiz dengan Partai Demokrat bukan atas desakan warganet, melainkan atas permintaan Demiz sendiri.

"Saya lakukan itu, bukan krn nuruti netizen, tapi krn nuruti usul/pernyataan langsung dari Bang Demiz via twitter. Itu saya sebutkan dlm cuitan saya juga. Kalau Bang Demiz tak minta, tak mungkin saya buka. Coba baca lagi cuitan yg dimulai olh Bang Demiz siang ini," Hidayat memungkasi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya