Kompolnas: Dukung Perwira Aktif, di Mana Kaderisasi Partai?

Bekto mengatakan apabila anggota dan prajurit aktif tersebut memilih berpolitik, mereka diwajibkan mengundurkan diri.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 06 Jan 2018, 10:40 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2018, 10:40 WIB
Diusung Golkar, Begini Senyum Pasangan Calon Kepala Daerah
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto memberi dukungan kepada mantan Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi sebagai bakal calon Gubernur Sumatera Utara. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah perwira tinggi Polri dan TNI telah memutuskan untuk bertarung dalam Pilkada Serentak 2018. Mereka diusung oleh sejumlah partai politik.

Komisioner Kompolnas Bekto Suprapto mengaku tidak mempermasalahkan adanya fenomena anggota Polri-TNI yang memilih berpolitik.Ā Hanya saja, ia mempertanyakan hasil kaderisasi dari partai politik yang malah mengusung sejumlah perwira aktif tersebut maju dalam pilkada.

"Pertanyaan saya, ini parpol-parpol maunya apa. Apakah kader mereka tidak cukup. Kenapa narik-narik perwira aktif Polri-TNI, untuk dicalonkan. Apakah tidak cukup kadernya?" ujar Bekto dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1/2018).

Menurut Bekto, undang-undang dengan tegas melarang anggota dan prajurit TNI-Polri aktif berpolitik. Apabila anggota dan prajurit aktif tersebut memilih berpolitik, mereka diwajibkan untuk mengundurkan diri.

"Ini sebenarnya masalah aturan. Kaitannya Polri dan TNI. Di Undang-undang TNI-Polri jelas tidak boleh berpolitik praktis dan siapa pun mau maju harus mengundurkan diri," ucap Bekto.

Namun, ucap Bekto, aturan tegas itu malah berbenturan dengan aturan lainnya tentang Undang-Undang tentang Pilkada Nomor 7 Tahun 2017.

"Tapi ada undang-undang lain, yang mengatur mundurnya (anggota Polri-TNI) pada saat ditentukan oleh KPUD. Ini yang bertentangan dengan Undang-Undang TNI dan Polri," tandas dia.

Ā 

Ramaikan Pilkada

Irjen Pol Paulus Waterpauw Daftar Pilkada Papua Lewat Golkar
Irjen Pol Paulus Waterpauw Daftar Pilkada Papua Lewat Golkar (Liputan6.com/Katharina Janur)

Panggung pilkada serentak 2018 tak hanya menarik perhatian warga dari kalangan sipil. Sejumlah jenderal di institusi Polri dan TNI rupanya juga tertarik merasakan panasnya persaingan di pilkada serentak 2018 mendatang.

Beberapa jenderal aktif yang masih menjabat telah memastikan diri maju di Pilkada 2018. Sebagian dari mereka bahkan telah menyatakan siap mundur dari institusi TNI-Polri demi meraih kursi kepala daerah.

Manuver 5 Jenderal

Beberapa nama di antaranya, yaitu Komandan Korps Brimob Polri Irjen Murad Ismail yang telah mengantongi dukungan sekjumlah partai maju di Pilkada Maluku, kemudian Wakil Kepala Lemdiklat Polri Irjen Anton Charliyan yang digadang maju di Pilkada Jabar, lalu Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw yang akan maju di Pilkada Papua.Ā 

Di pulau Kalimantan, ada Kapolda Kaltim, Irjen Safaruddin yang turut meramaikan bursa cagub Pilkada Kaltim.

Dari TNI, ada nama Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Letjen TNI Edy Rahmayadi yang akan maju di Pilkada Sumatera Utara.

Ā 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Ā 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya