Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI akan melakukan uji coba OK-OTRIP pada tanggal 15 Januari 2018 mendatang. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengklaim, program tersebut nantinya dapat merangkul transportasi manapun.
"Iya, dapat merangkul semua moda transportasi," ucap Sandiaga di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (10/1/2018).
OK-OTRIP merupakan program sistem transportasi terintegrasi yang menjadi janji kampanye Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Nantinya setiap warga DKI Jakarta akan dikenakan Rp 5 ribu untuk satu tujuan perjalanan kemana pun.
Advertisement
Uji coba dilakukan di empat titik keberangkatan, yaitu di Warakas, Duren Sawit, Jelambar, dan Lebak Bulus. Pemprov DKI akan memasang alat tapping di 69 angkot selama masa uji coba. Semua sistem akan terintergrasi.
"Karena sistem OK-OTRIP itu ujungnya adalah satu manajemen, satu pricing, dan satu rute," ujar Sandiaga.
Uji coba program OK-OTRIP sendiri rencananya akan dilakukan selama 3 bulan. Masa uji coba akan berakhir pada 15 April 2018.
Â
Minta Dukungan BI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemui Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo di Kompleks Bank Indonesia. Salah satu agendanya adalah meminta dukungan dalam mensukseskan program OK-OTRIP.
OK-OTRIP ini sendiri merupakan penamaan dari sistem transportasi terintegrasi yang dijanjikan Anies-Sandi. Nantinya setiap warga DKI Jakarta cukup membayar Rp 5 ribu untuk satu tujuan perjalanan.
"Di mana di situ kita memerlukan dukungan BI agar program OK-OTRIP yang menggunakan kartu bisa tersambung dengan sistem perbankan dan sesuai dengan seluruh peraturan yang ada di BI," tegas Anies di Kompleks Bank Indonesia, Jumat (5/1/2017).
Rencananya penerapan OK-OTRIP ini akan dilakukan pada 15 Januari 2018. Oleh sebab itu, perlu ada review dari Bank Indonesia sebelum diluncurkan, karena hal ini menyangkut sistem pembayaran nontunai.
"Harapannya nanti pilot project yang akan kita mulai tanggal 15 (januari) bisa berjalan baik," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini
Advertisement