Sebab Operasi Pasar Perum Bulog Dinilai Tak Efektif

Operasi pasar yang disediakan Perum Bulog untuk menekan harga belum berjalan efekektif

oleh Muhammad Ali diperbarui 13 Jan 2018, 22:05 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2018, 22:05 WIB

Fokus, Jakarta - Operasi pasar yang digelar Perum Bulog untuk menormalkan harga di sejumlah pasar tradisional dinilai belum berjalan efektif.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Sabtu (13/1/2018), harga beras premium di Pasar Grogol, Jakarta Barat hingga kini masih melonjak dari kisaran Rp 8 ribu rupiah per liter menjadi Rp 11 ribu per liter.

Namun, seiring banyaknya pedagang ataupun pembeli yang protes, Perum Bulog telah mengirim stok beras baru dengan kualitas yang baik.

Melambungnya harga beras sejak awal Januari 2018 turut dirasakan para pedagang pasar tradisional di Kuningan, Jawa Barat. Harga beras super misalnya. Jika sebelumnya hanya dijual Rp 9 ribu per kilogram, kini harganya melonjak hingga Rp 13 ribu – Rp 14 ribu.

Sebagian pedagang menduga kenaikan harga beras akibat sejumlah petani gagal panen, menyusul tingginya curah hujan.

Kondisi serupa juga terjadi di Pasar Boyolali, Jawa Tengah. Harga berbagai jenis beras melonjak. Kondisi ini dipicu berkurangnya pasokan dari petani akibat cuaca buruk. Kenaikan berkisar antara Rp 1.000 hingga Rp 10 ribu per kilogram.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya