Panglima TNI Paparkan Tantangan KSAU Yuyu Sutisna

KSAU Marsekal Yuyu Sutisna dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara pada 17 Januari 2018.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 19 Jan 2018, 13:37 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2018, 13:37 WIB
Marsekal Yuyu Sutisna resmi menjabat KSAU
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memberikan panji-panji TNI AU Swa Bhuwana Paksa kepada Marsekal TNI Yuyu Sutisna saat memimpin upacara sertijab KSAU di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengingatkan tantangan yang kini dihadapi TNI Angkatan Udara. Hal ini disampaikannya saat serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) kepada Marsekal Yuyu Sutisna.

"Prajurit TNI yang di bawahnya juga TNI Angkatan Udara terdapat potensi ancaman. TNI secara cerdas harus dapat menerjemahkan setiap bentuk konflik yang sulit diprediksi," ujar Hadi Tjahjanto di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (19/1/2018).

Dia menuturkan, potensi ancaman yang perlu dicermati ke depan antara lain dampak tatanan dunia baru, terorisme, perang siber, serta keamanan-keamanan laut di perbatasan.

Selain itu, ada kejahatan seperti illegal fishing, penyelundupan barang, manusia, senjata, dan narkoba. Semua hal tersebut, kata Hadi, bisa mengancam keutuhan dan kedaulatan NKRI.

"Dihadapkan dengan tugas TNI Angkatan Udara sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, yaitu melaksanakan tugas TNI memantau udara di bidang pertahanan, menegakkan hukum, dan menjaga keamanan di wilayah udara yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi," kata dia.

Hadi mengatakan, TNI Angkatan Udara harus terus bertransformasi menuju TNI yang semakin profesional.

 

Kondisi Alutsista

Marsekal Yuyu Sutisna resmi menjabat KSAU
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengecek pasuksan saat memimpin upacara serah terima jabatan KSAU di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Hadi menyadari, kondisi alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI saat ini masih belum sesuai dengan kebutuhan untuk mendukung terlaksananya operasi TNI menghadapi ancaman-ancaman, baik nyata maupun potensial.

Namun, dengan perencanaan pembangunan kekuatan TNI Angkatan Udara yang baik, kata Hadi, tentunya secara bertahap akan dapat memenuhi target minimum. Karena itu, ke depannya TNI AU menjadi kekuatan pemukul udara strategis untuk menghadapi masalah.

Selain itu, tutur Hadi, pembangunan TNI Angkatan Udara diarahkan pada kemampuan mobilitas serta proyeksi kekuatan pada lingkup nasional, regional, dan global.

"Lebih jauh sistem pertahanan udara akan juga diintegrasikan dengan mantra lainnya dan suatu jaringan bertempur," ucap dia.

Pada pembangunan kekuatan selanjutnya, kata Hadi, TNI AU juga akan mengaplikasikan konsep berperang yang berbasis satelit.

"Untuk dapat menjawab tugas tersebut di sinilah peran KSAU dibutuhkan dengan kredibilitas dan kinerja berbagai pengalaman yang Marsekal dapatkan selama penugasan," tegas Hadi.

Marsekal Yuyu Sutisna dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara pada 17 Januari 2018. Dia menggantikan Hadi Tjahjanto yang kini menjadi Panglima TNI.

Yuyu mendapat kenaikan pangkat dari Marsekal Madya ke Marsekal. Sebelumnya, Yuyu adalah Wakil KSAU.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya