Ganjar Pranowo Resmikan Bank Jateng di Yogyakarta

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meresmikan kantor cabang Bank Jateng pertama di DI Yogyakarta

oleh Cahyu diperbarui 19 Jan 2018, 19:44 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2018, 19:44 WIB
Bank Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meresmikan kantor cabang Bank Jateng pertama di DI Yogyakarta

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, meresmikan kantor cabang Bank Jateng pertama di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tepatnya di Jalan Prof Yohanes Kota Jogjakarta. Ia secara resmi menggunting pita sebagai tanda kantor baru Bank Jateng beroperasi.

"Jateng dan Yogya punya kedekatan luar biasa. Kalau kita buka cabang di sini, kita bisa layani masyarakat Jateng di sini yang mereka punya keinginan Jateng minded boleh,", ujar Ganjar usai melihat langsung isi kantor Bank Jateng, Jumat (19/1/2018).

Dia mengatakan, bank Jateng juga melayani kredit dan bersinergi dengan bank lain di Yogya. Namun, yang menjadi perhatian khusus dari bank Jateng di Yogyakarta adalah mahasiswa asal Jateng yang ada di Yogyakarta.

"Mahasiswa, lalu orang yang biasa dengan bank Jateng ya kita tinggal memberikan fasilitas dengan bank Jateng biasa," ucap Ganjar.

Ia melanjutkan, pembukaan kantor cabang baru ini membuat Bank Jateng memiliki dua kantor cabang diluar Jawa Tengah, yaitu di Jakarta dan Yogyakarta. Kantor baru ini diharapkan dapat menambah pasar yang lebih besar.

"Ekspansi pasar mendapat pasar baru sehingga income lebih baik dan pengembangan lebih baik juga," kata Ganjar.

Sementara itu, Supriyatno, Direktur Utama (Dirut) Bank Jateng, mengatakan bahwa segmen mahasiswa menjadi fokus utama bank Jateng di Yogyakarta. Ia pun berterima kasih kepada Gubernur DIY Sultan HB X yang memberikan dukungan dibukanya kantor cabang baru di Yogyakarta.

"Terima kasih warga Yogja, terimalah dengan baik Bank Jateng Kulonuwun Ngayogyokarto Hadinigrat," ujarnya.

Supriyatno menjelaskan, layanan bank jateng di Yogyakarta akan disesuaikan dengan budaya Yogyakarta, sehingga layanan yang ada di Jateng juga akan dibawa ke Yogyakarta.

"Kita berbasis budaya apa yang ada di Jateng kita bawa kesini," ucapnya.

Menurut Supriyatno, pasar Yogya cukup bagus untuk perbankan dan keuangan. Terlebih lagi, dengan adanya bandara baru di Kulonprogo Yogyakarta. Dengan begitu, kebutuhan perbankan akan sangat berkembang nantinya di Yogyakarta.

"Kalo sekarang DPK kita sudah 45 T, dengan operasional di Yogya sementara ini kita danai dari dana dari Jateng kita harapkan mereka memberikan pembiayaan dengan yang dananya dari Yogya kalau terjadi maka terjadi efisenisi," kata dia.

Supriyatno pun berharap dengan adanya kantor baru di Yogyakarta tersebut dapat memberikan multiplayer effect yang besar ke masyarakat Yogyakarta. Sebab, banyak investor dari Jateng yang memiliki bisnis di Yogya, seperti sektor wisata dan perdagangan.

"Ritel bisnis akan kita galakkan. Target pembiayaan kita sudah 360 M secara total untuk DIY kalo tahun ini bisa satu 1 T kan lumayan," ujarnya.

Kepala Cabang (Kacab) Bank Jateng Yogyakarta, Mukti Ali Santoso, mengatakan bahwa saat ini pihak Bank Jateng berusaha mendekatkan diri dengan masyarakat Jawa Tengah yang ada di Yogyakarta. Dengan begitu, masyarakat dapat terlayani ketika di Yogyakarta.

"Yogya punya potensi luar biasa besar ekonomi budaya dan ekonomi kreatif ke depan airport, jadi kami dekatkan itu. Mari Jateng - DIY tumbuh bersama," ucapnya.

Ali menyebutkan, sektor pendidikan menjadi fokus utama kantor baru Bank Jateng tersebut, selain Dana Pihak Ketiga DPK dan kredit. Walaupun begitu, sektor pariwisata, jasa, dan perdagangan juga menjadi perhatian khusus.

"Sebelum kami datang ke sini, sudah ada ekspansi sebelumnya, kurang lebih 200 hampir 300 persen yang kami lakukan, sehingga mereka lebih dekat dan sisanya kami cari di Yogya," kata dia.

Ali mengatakan, saat ini hasil survei dan riset yang dilakukannya menunjukkan bahwa 60 persen mahasiswa di Yogyakarta berasal dari Jawa Tengah. Jumlah ini cukup tinggi melihat pasar pendidikan di Yogyakarta cukup bagus.

"Dari penduduknya riset kami buat sekitar 30-40%, baik menetap di sini maupun nglaju ini pasar yang besar, baik di porsi di Jateng maupun di Yogyakarta," pungkasnya.

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya