Tirto, Media Indonesia Pertama yang Lolos Verifikasi IFCN

Di kawasan ASEAN, baru tiga media yang terverifikasi sebagai anggota IFCN, yaitu Rappler dan Vera Files dari Filipina serta Tirto.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 20 Jan 2018, 09:10 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2018, 09:10 WIB
20151109-Ilustrasi Bisnis Media Online
Ilustrasi Bisnis Media Online (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu media online Tanah Air, Tirto.id, dinyatakan sebagai media pertama di Indonesia yang lolos verifikasi oleh Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact-Checking Network (IFCN). Di kawasan ASEAN, baru tiga media yang terverifikasi sebagai anggota IFCN, yaitu Rappler dan Vera Files dari Filipina serta Tirto.

IFCN merupakan jaringan media internasional yang berkomitmen mengurangi berita keliru atau palsu melalui pemeriksaan fakta dan penjelasan secara rinci.

Jaringan yang berdiri pada 2015 ini terdiri dari 44 media yang telah lolos verifikasi. Proses menjadi anggota jaringan diawali pengisian formulir dan kuesioner. Pengisian dilakukan untuk menguji komitmen Tirto sebagai media yang adil dan jujur, tidak berdiri untuk kepentingan dan golongan apa pun, terbuka terhadap sumber yang digunakan, serta transparan terhadap pendanaan.

Kemudian, memiliki metodologi yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan, serta terbuka terhadap koreksi.

"Setelah lolos tahap ini, barulah dilakukan penilaian oleh jurnalis independen dari berbagai negara yang ditunjuk oleh IFCN," demikian tertulis dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Sabtu (20/1/2018).

Setelah melalui berbagai penilaian, pada 12 Januari 2018, Tirto dinyatakan lolos verifikasi. Terutama melalui Periksa Data dan Indepth Reporting, Tirto dinilai para verifikator IFCN sebagai media yang serius dalam memberi data yang kredibel, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kesediaan Tirto meralat atau pembaharuan konten yang dinilai keliru, juga menegaskan komitmen Tirto yang terbuka atas koreksi, kritik, dan tanggapan.

"Kritik tak ubahnya counterpart yang menemani Tirto untuk berkembang, memperbaharui dan memperbaiki diri," tulis keterangan itu.

Tirto diambil dari nama Tirto Adhi Soerjo, pahlawan nasional yang mendirikan surat kabar Medan Prijaji untuk menjaga dan membela kepentingan publik rakyat terjajah di masa kolonial. Tirto memilih lajur jurnalisme presisi yang dipresentasikan melalui tulisan-tulisan long-form dari segi bentuk, mendalam dari segi pembahasan, analitis dari segi pembacaan data dan fakta.

Selain memanfaatkan foto, kutipan, rekaman peristiwa, serta data statistik yang ditampilkan baik secara langsung maupun lewat infografik dan video infografik, produk-produk Tirto dilengkapi pula dengan analisis ratusan media massa seluruh Indonesia yang disarikan dalam bentuk tiMeter (pengukuran sentimen) atas tokoh, lembaga, serta kasus yang dibicarakan dalam tiap-tiap laporan mendalam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya