Menlu Retno Pastikan Menhan AS Tiba di Jakarta Malam Ini

Menurut Retno, kedatangan Menhan AS Jim Mattis ke Indonesia merupakan kunjungan dan bukan undangan.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 22 Jan 2018, 16:07 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2018, 16:07 WIB
Menlu Retno Marsudi
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam press briefing di sela-sela Bali Democracy Forum X yang diadakan di Banten (7/12/2017). (Liputan6.com/Rizki Akbar Hasan)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memastikan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Jim Mattis akan tiba di Indonesia Senin malam ini. Mattis akan langsung ke Kantor Kementerian Luar Negeri di Jalan Pejambon, Jakarta Pusat.

"Kalau tidak salah, jam 20.00 malam. Karena Beliau juga tibanya sudah malam dan langsung akan ke Pejambon untuk bertemu dengan saya," ujar Retno usai rapat di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2018).

Retno mengatakan, pada keesokan harinya, atau Selasa, 23 Januari 2018, Menhan AS akan menemui Menteri Pertahanan (Menhan) RI Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

"Dan besok akan dilanjutkan dengan Pak Menko, Pak Menhan, dan Pak Panglima," ucapnya.

Menurut Retno, kedatangan Mattis ke Tanah Air merupakan kunjungan dan bukan merupakan undangan dari Indonesia.

"Amerika berkunjung ke Indonesia," ujar Retno.

Saat ini Menhan AS Jim Mattis tengah dalam perjalanan untuk melawat ke Indonesia dan Vietnam. Mattis dijadwalkan berkunjung ke Tanah Air pada 22-24 Januari 2018.

 

Akan ke Vietnam

Menhan AS, Jim Mattis ke Afghanistan. (AP)
Menhan AS, Jim Mattis ke Afghanistan. (AP)

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Jim Mattis tengah dalam perjalanan untuk melawat ke Indonesia dan Vietnam.

Mattis dijadwalkan berkunjung ke Tanah Air pada 22-24 Januari 2018 untuk bertemu sejumlah pejabat tinggi Indonesia, termasuk Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu. Selepas dari Jakarta, Mattis dijadwalkan akan melawat ke Vietnam.

Selepas dari Jakarta, Mattis dijadwalkan akan melawat ke Vietnam. Lawatan itu berlangsung ketika Pentagon tengah memfokuskan kembali prioritas pada apa yang disebut sebagai upaya untuk menghadapi "persaingan kekuatan besar" dengan China dan Rusia.

Fokus itu menjadi bentuk perubahan besar terhadap prioritas kebijakan pertahanan luar negeri Negeri Paman Sam, yang tahun-tahun terakhir hanya banyak berkutat pada isu terorisme global.

Mengomentari perubahan prioritas tersebut, Mattis mengatakan, "Kami akan terus melanjutkan kampanye melawan teroris yang dilakukan saat ini, tapi persaingan kekuatan besar--bukan terorisme--kini menjadi fokus utama keamanan nasional Amerika Serikat."

Persaingan kekuatan besar yang dimaksud Mattis adalah "meningkatnya ancaman" yang dilakukan China dan Rusia. Hal tersebut juga tercantum dalam dokumen Strategi Pertahanan Nasional Kemhan AS yang dirilis beberapa pekan lalu.

Laporan dari Kemhan Amerika Serikat itu juga mengatakan bahwa Tiongkok menggunakan "ekonomi predator" untuk mengintimidasi negara-negara tetangganya, sembari membangun instalasi militer di Laut China Selatan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya