Anies: Beton LRT Jatuh Tak Ganggu Target Penyelesaian

Anies mengatakan, perbaikan box girder LRT itu membutuhkan waktu sekitar satu bulan.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 23 Jan 2018, 06:20 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2018, 06:20 WIB
Konstruksi LRT yang Roboh di Kayu Putih
Foto udara memperlihatkan kondisi konstruksi tiang beton Light Rail Transit (LRT) yang roboh di Kayu Putih, Jakarta Timur, Senin (22/1). Peristiwa itu tidak memengaruhi kondisi lalu lintas di sepanjang jalan Kayu Putih Raya. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, jatuhnya beton light rapid transit (LRT) Jakarta di Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur, tidak akan mengganggu jadwal penyelesaian moda transportasi yang disiapkan untuk Asian Games, Juli 2018.

"Laporan dari Pak Dirut tadi tidak mengganggu schedule," kata Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Senin (22/1/2018).

Anies mengatakan, perbaikan box girder LRT itu membutuhkan waktu sekitar satu bulan.

"Memang ini perlu perbaikan kira-kira tiga minggu sampai satu bulan untuk recovery yang ini, tetapi tidak mengganggu schedule secara umum,” ucapnya.

Saat ini, kata Anies Baswedan, pihaknya akan membuat tim kecil khusus untuk menginvestigasi penyebab musibah tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dikejar Waktu

Konstruksi LRT yang Roboh di Kayu Putih
Foto udara memperlihatkan kondisi konstruksi tiang beton Light Rail Transit (LRT) yang roboh di Kayu Putih, Jakarta Timur, Senin (22/1). Akibat kecelakaan tersebut, ada lima pekerja dari sub-kontraktor LRT menjadi korban. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Sebelumnya, Wagub Sandiaga Uno mengatakan, permintaan untuk mempercepat pengerjaan LRT demi mengejar target Asian Games, berdampak dengan kurang diperhatikannya keselamatan kerja.

"Pak Satya (Jakpro) bilang kita sudah mulai ketinggalan nih dari realisasi sama rencana. Karena cuaca, karena (alami) keterlambatan kerja. Adapun target Juni-Juli sudah harus beroperasi untuk Asian Games. Mereka bilang akan mengejar dengan shift yang ditambah orang, dan kita sama khawatir masalah keselamatan kerjanya," kata Sandiaga.

"Kalau dikejar target selalu seperti itu, ada saja prosedur yang terlupakan demi efisiensi waktu," ucap Sandi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya