Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, tepat 10 bulan sejak penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan diserang dalam perjalanan dari masjid ke rumahnya usai salat subuh 11 April 2017 lalu. Menurut Kabiro Humas KPK Febri Diansyah, Novel akan menjalani operasi mata tambahan pada Senin 12 Februari.
"Sebagai persiapan operasi tambahan besok, hari ini Novel diminta istirahat agar operasi tambahan besok berjalan dengan baik," ujar Febri melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Minggu (11/2/2018).
Baca Juga
Operasi tersebut, kata dia, Novel akan menjalani operasi pada mata kirinya akibat disiram oleh air keras kala itu. "Senin 12 Februari 2018 mulai pagi hingga sore, Novel akan melalui serangkaian proses hingga operasi tambahan pada mata kiri dilakukan," ucapnya.
Advertisement
Karena, menurut Febri, setelah dilakukan pemeriksaan dan konsultasi antara dokter ahli Singapura dan Inggris, terdapat kondisi belum maksimalnya pertumbuhan selaput mata kiri bagian tengah pada Novel Baswedan.
"Operasi tambahan tersebut akan menggeser selaput yang ditepi untuk menutup bagian tengah yang belum tumbuh dan akan mengambil kulit di bibir bagian bawah untuk menutup bagian mata yang tepi," kata dia.
Febri menjelaskan, operasi tahap dua ini untuk pemasangan artificial kornea belum dapat dilakukan jika pertumbuhan selaput mata belum merata secara keseluruhan.
"Kami berharap dan mohon doanya agar operasi besok dan perawatan lanjutan terhadap Penyidik KPK, Novel Baswedan berjalan baik. Juga telah ditugaskan dokter KPK untuk mendampingi Novel terkait pelaksanaan operasi tersebut," jelas Febri.
Janji Polisi
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis menyatakan akan terus mengusut kasus penyerangan penyidik senior KPK Novel Baswedan. Untuk mempercepat penanganan kasus itu, Idham Azis mengerahkan penyidik khusus di Polda Metro Jaya.
"Untuk menunjukkan keseriusan ini, saya tidak menugaskan para penyidik ini di tempat yang lain. Tetapi mereka hanya fokus untuk menangani penyelidikan masalah Novel Baswedan," ujar Idham Azis dalam konferensi pers di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 24 Desember 2017.
Terkait dengan dianggap lambannya penyidik Polda Metro Jaya dalam mengungkap pelaku maupun dalang teror tersebut, jenderal bintang dua itu pun meminta doa dan bantuan kepada masyarakat.
Menurut dia, ada kasus yang memang membutuhkan waktu lama untuk dapat diungkap. Yang jelas, lanjut dia, penyidik tengah berusaha mengungkap kasus Novel Baswedan.
"Bagi Polda Metro, kasus ini merupakan kasus yang memang kita atensikan. Kalau tujuh bulan sampai hari ini belum bisa mengungkap, mungkin di satu sisi ini terlalu lama, tapi rekan-rekan, saya ingin beri gambaran, bahwa banyak di antara kasus-kasus, itu bisa dilakukan bertahun-tahun," ujar Idham Azis.
Advertisement