Ketua DPR: Penyerangan Gereja Ganggu Kerukunan Umat Beragama

Belum bisa dipastikan kaitan penyerangan Gereja Sanat Lidwina dengan jaringan teroris.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Feb 2018, 01:02 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2018, 01:02 WIB
Bambang Soesatyo
Ketua DPR Bambang Soesatyo saat sesi foto usai terpilih sebagai Ketua DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/1). Bambang resmi menjadi Ketua DPR dengan masa jabatan 2014-2019. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Bambang Soesatyo menyatakan penyerangan di Gereja Santa Lidwina, Jalan Jambon, Yogyakarta, dapat menganggu kerukunan umat beragama di tanah air.

"Kami mengutuk aksi penyerangan di gereja ini. Tindakan ini berpotensi mengganggu kerukunan umat beragama yang selama ini sudah berjalan baik," katanya, saat mengunjungi Gereja Santa Lidwina di Sleman, Minggu (11/2/2018), seperti dilansir Antara.

Menurut dia, kaitan aksi penyerangan yang dilakukan saat berlangsungnya ibadat Misa dengan kelompok teror belum bisa dipastikan.

"Belum dapat disimpulkan apakah ini aksi kelompok teroris atau bukan. Belum berani simpulkan ini upaya teroris. Belum berani ambil kesimpulan apakah ini aksi individual atau upaya adu domba," kata Bamsoet.

Ia mengatakan, Polri harus mengusut kasus ini hingga tuntas. Bambang berharap masyarakat tidak terpancing oleh aksi penyerangan gereja tersebut.

"Jaga kekompakan dan kerukunan umat beragama sudah berjalan baik jangan dinodai lagi," katanya.

 

Saat Misa Berlangsung

Gereja St Lidwina
Petugas memasang garis polisi di pintu Gereja St Lidwina Bedog, Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/2). (Liputan6.com/Yanuar H)

Menurut saksi mata Danang Jaya warga Nogotirto, Gamping, Sleman, kejadian tersebut bermula saat Misa masih berlangsung yang dipimpin Romo Prier.

"Tiba-tiba pelaku datang dengan membawa sebuah pedang sepanjang sekitar satu meter. Pelaku langsung merusak benda-benda yang ada di dalam gereja seperti patung dan perabot lainnya," katanya.

Ia mengatakan, pelaku kemudian menyerang umat yang ada di dalam gereja. Hal itu menimbukan kepanikan di dalam gereja.

"Pelaku kemudian mendatangi dan menyerang Romo yang sedang memimpin misa," katanya.

Danang mengatakan, karena pelaku terus mengamuk maka umat kemudian diminta keluar dan pelaku dikurung di dalam gedung gereja.

Beberapa saat kemudian datang polisi berpakaian preman dan langsung meminta pelaku menyerah. "Namun karena pelaku tidak mau menyerah maka langsung dilumpuhkan dengan tembakan pada kakinya," katanya.

Ia mengatakan, meski pelaku sudah ditembak kakinya namun tetap berusaha menyerang anggota polisi tersebut.

"Petugas polisi tersebut sampai jatuh dan hampir terkena sabetan pedang," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya