Bupati Imas Ditangkap KPK karena Tak Belajar dari Pendahulunya

Ketua DPD Golkar Subang ini dilantik menjadi Bupati Subang menggantikan Ojang Sohandi yang juga terjerat kasus korupsi.

oleh Devira PrastiwiLizsa Egeham diperbarui 15 Feb 2018, 06:05 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2018, 06:05 WIB
Yusron Fahmi/Liputan6.com
Bupati Subang Imas Aryumningsih (subang.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Subang Imas Aryumningsih. Imas bersama tujuh orang lainnya yang diciduk dalam operasi tangkap tangan (OTT) kini tengah diperiksa intensif oleh penyidik di Gedung KPK Kuningan, Jakarta Selatan.

"Dari kegiatan tadi malam, diamankan 8 orang, termasuk kepala daerah di Subang, kurir, swasta dan unsur pegawai setempat," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (14/2/2018).

Karir Imas di dunia politik dimulai pada 2008 dengan mengikuti Pilkada Subang bersama aktor Primus Yustisio. Sayangnya dia gagal.

Tak menyerah, Imas pun kembali mengikuti Pilkada Subang 2013 sebagai Wakil Bupati Ojang Sohandi. Usahanya membuahkan hasil, Imas terpilih sebagai Wakil Bupati Subang 2013-2018.

Posisinya makin menanjak setelah pada 2017, Ketua DPD Golkar Subang ini dilantik menjadi Bupati Subang menggantikan Ojang Sohandi yang terjerat kasus korupsi.

KPK menjerat Ojang Sohandi sebagai tersangka kasus dugaan suap pengamanan perkara dugaan korupsi dana BPJS Kabupaten Subang 2014. Ojang juga dijerat dengan pasal penerimaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Tak belajar dari pengalaman pendahulunya, nasib yang sama pun kini menanti Bupati Imas. Dia diduga KPK terlibat kasus perizinan prinsip penggunaan lahan untuk perusahaan.

"Dari identifikasi awal, transaksi diduga terkait dengan kewenangan perizinan," kata Febri.

Dalam operasi senyap tersebut, tim KPK mengamankan uang berjumlah ratusan juta. KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status Politikus Partai Golkar itu.

Jika KPK menyematkan status tersangka, Imas pun terancam gagal mengikuti kontestasi politik pada Pilkada 2018. Sebab, dia tengah mengikuti Pilkada Subang 2018 dengan menggandeng Sutarno yang merupakan pensiunan TNI AU. Keduanya diusung koalisi Partai Golkar dan PKB.

Jadi yang Terakhir

DPR Buka Klinik e-LHKPN
Ketua DPR Bambang Soesatyo memberi sambutan pada peresmian klinik Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) elektronik di Kompleks Parlemen, Senin (12/2). Klinik itu guna mempermudah anggota dewan melaporkan harta kekayaan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Ketua DPR Bambang Soesatyo berharap, tidak ada lagi kepala daerah yang terkena OTT KPK. Kemarin pagi, Bupati Subang Imas Aryumningsih diciduk oleh lembaga antirasuah.

"Saya berharap OTT KPK pagi tadi bisa menjadi yang terakhir bagi kita semua," ujar pria yang karib disapa Bamsoet ini di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (14/2/2018).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya