Liputan6.com, Medan - Pasca erupsi dasyat Gunung Sinabung setinggi 5.000 meter, kepolisian dan petugas Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kabupaten Karo melakukan pembersihan di desa-desa yang terkena dampak erupsi.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Karo Natanail Peranginangin‎ mengatakan, pembersihan dilakukan karena abu vulkanik yang disemburkan Gunung Sinabung memiliki ketebalan hingga mencapai 3 sentimeter di jalan raya.
"Pembersihan menggunakan mobil pemadam kebakaran dan kendaraan Armor Water Canon dari kepolisian," kata Natanail, Senin (19/2/2018).
Advertisement
Tidak hanya pihak BPBD Karo dan kepolisian setempat, pihak Satpol PP, anggota Danramil, dan para relawan Sinabung juga turun tangan membersihkan pasca erupsi Gunung Sinabung.
Selain pembersihan, pihak BPBD Karo juga terus mendata warga di wilayah terdampak erupsi Gunung Sinabung. Diungkapkan Natanail, sejauh ini belum ada laporan korban jiwa atas erupsi yang terjadi pada pukul 08.54 WIB tadi.
Jauhi Zona Merah
Meski begitu, petugas BPBD Karo dibantu TNI dan Polri sudah koordinasi. Mereka juga bersiaga di akses-akses masuk menuju wilayah terdampak sambil membagikan masker pada warga.
"Banyak masker yang kita bagikan. Sudah lebih 50 kotak yang isinya masing-masing 1.000 lembar. Ini masih terus dibagikan," ungkapnya.
BPBD Karo mengimbau masyarakat untuk menjauhi zona merah sekitar 7 kilometer yang sudah ditetapkan pihak terkait. Masyarakat juga diminta mengikuti arahan pihak terkait dan tidak mudah mempercayai atau terprovokasi dengan informasi tidak jelas atau hoax.
"Masyarakat diimbau keras untuk menjauhi zona merah," tegasnya.
Akibat erupsi Sinabung tersebut, 8 kecamatan di Kabupaten Karo diselimuti abu vulkanik, yakni Kecamatan Simpang Empat, Naman Teran, Payung, Tiganderket, Kutabuluh, Munthe, Tigabinaga, dan Juhar.
Advertisement