Liputan6.com, Jakarta - Tragedi itu terulang lagi. Tiang penyangga Tol Becakayu di Jalan DI Pandjaitan, Cawang, Jakarta Timur ambruk Selasa dini hari tadi. Sejumlah pekerja langsung berusaha mengevakuasi pekerja yang tertimpa material puing akibat robohnya tiang pancang Tol Bekasi, Cawang, Kampung Melayu atau Becakayu itu.
Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Selasa (20/2/2018), tujuh orang yang luka-luka akibat tertimpa puing berhasil dievakuasi dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit UKI, Jakarta untuk mendapatkan perawatan medis. Insiden robohnya proyek infrastruktur ini bukan kali pertama terjadi.
Pada 22 Januari 2018, beton grider proyek LRT di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur ambruk. Dugaan sementara penyebab ambruknya girder karena ketidakseimbangan Sling. Beton penyangga atau girder proyek LRT Kelapa Gading Velodrome juga ambruk di kawasan Pulomas, Jakarta Timur. Lima pekerja terluka tertimpa reruntuhan gider.
Advertisement
Girder proyek pembangunan Tol Depok Antasari di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan juga ambruk. Enam ruas balok pondasi jatuh dan menimpa sebuah truk di bawahnya. Pada 22 September 2017, Jembatan Tol Penyeberangan Orang atau Jembatan Over Pass di atas Jalan Tol Bocimi mendadak ambruk.
Satu pekerja tewas di tempat dan dua pekerja lain luka parah. Diduga jembatan ambruk karena tali sling belum terpasang sepenuhnya. Pada 29 oktober 2017, girder pembangunan flyover di atas Proyek Tol Pasuruan, Probolinggo, Jawa Timur, ambruk dan menewaskan satu pekerja serta menimpa empat kendaraan.
Flyover ini merupakan pengganti jalan kabupaten. Girder yang ambruk berukuran sekitar 50 meter, kondisi balok beton patah dan beberapa bagiannya hancur. Catatan insiden demi insiden ini tentu membuat kita was-was. Selama tujuh bulan enam proyek milik Waskita Karya menelan korban jiwa. Penyebabnya mulai dari karena kelalaian konstruksi, human error, atau kecelakaan.
"Pagi tadi sudah sampaikan ke Menteri PU, pengawasannya agar diperketat saya sampaikan itu saja. Pengawasan terhadap infrastruktur yang konstruksinya terutama pada bagian atas memerlukan pengawasan yang ketat lagi, karena pembangunan kita tidak hanya di satu tempat," ujar Presiden Jokowi.
Upaya pencegahan kecelakaan bisa dilakukan selama disiplin menjaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Itu pula yang menjadi konsentrasi utama pemerintah, salah satunya Pemprov DKI Jakarta.
"Pembangunan infrastruktur masih seperti ini, lima tahun ke depan lima kali lipat lebih banyak dan kita enggak mau lima kali lipat lebih banyak kecelakaannya. Kalau saya menginstruksikan langsung ini untuk dicermati dan dilaksanakan dengan tanpa kompromi," terang Wakil Gubernur DKI, Sandiaga Uno.
Pengawasan tak hanya dilakukan saat pembangunan berlangsung, namun juga pengawasan rutin pada proyek-proyek yang baru saja diresmikan.
Pada 5 Februari 2018, terowongan atau underpass Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno Hatta longsor. Sebuah mobil yang dikendarai dua orang tertimpa longsor, seorang penumpangnya tewas. Investigasi internal oleh PT Waskita Karya selaku kontraktor pembangunan underpass.
Kecelakaan konstruksi yang berulang terjadi ini pun menimbulkan tanya mengenai pengawasan pekerjaan di tengah percepatan yang terus dikebut pemerintah. Siapa pun tak boleh lalai menjalankan apa yang menjadi standar operasional prosedur karena nyawa adalah taruhannya.